Cirebon (ANTARA News) - Helikopter TNI jenis N Bell 412 dari Skwadron 21 Sena Pondok Cabe dengan nomor register HA 5115, Kamis sore sekitar pukul 16.30 WIB mendarat darurat di lapangan bola Desa Benda, Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, Jabar. Kapolsek Karangampel AKP Didit Eko dalam perbincangan dengan wartawan Rabu malam mengaku kaget saat mendapat laporan adanya pendaratan helikopter itu, dan ia mengira adanya kunjungan mendadak seorang pejabat. Namun setelah mengetahui bahwa helikopter itu mendarat darurat, menurut dia akhirnya sejumlah personil polisi segera memberikan bantuan kepada awak pesawat. "Besok jika cuaca memungkinkan helikopter itu akan kembali terbang ke Lanud Penggung untuk mengisi bahan bakar dan melanjutkan perjalanan," kata Kapolsek Karangampel. Sementara itu sumber ANTARA di lokasi pendaratan helikopter menyebutkan, pesawat tersebut berangkat dari Pondok Cabe Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB dengan tujuan Semarang. Ketika akan menambah bahan bakar di Lapangan Udara Penggung Cirebon karena tipisnya bahan bakar, helikopter itu terhadang cuaca buruk sehingga mencoba mendarat darurat. Setelah sempat berputar-putar mencari tempat yang aman, akhirnya pilot Mayor Penerbang Siregar memutuskan mendarat di lapangan bola Desa Benda di belakang Terminal Mikrobus Karangampel. Kedatangan helikopter itu mengundang keingintahuan ratusan warga setempat. Mereka berdatangan ke lokasi, dan sebagian mengira adanya kunjungan pejabat negara. Disebutkan, helikopter itu membawa empat awak pesawat dan dua penumpang, yaitu seorang istri dari salah satu awak pesawat serta anaknya yang masih berusia sekitar sembilan tahun. Tiga awak helikopter lainnya adalah Co-pilot Mayor Penerbang Asep, dan dua Juru Mekanik, yakni Sertu Wiratno dan Serka Taroreh. Helikopter itu direncanakan menjemput pejabat Kodam Diponegoro di Semarang yang akan membawa bantuan untuk korban bencana longsor di Jember, Jawa Timur. Saat ini awak pesawat dan penumpang helikopter tengah beristirahat di salah satu rumah penduduk.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006