Barcelona (ANTARA News) - Pelatih Barcelona Pep Guardiola punya rumus. Ia memuji timnya yang maju ke putaran final Liga Champions dan merasa yakin kemenangan itu karena gaya menyerang mereka ketika menghadapi saingan berat Real Madrid.

Tim Catalan itu menang agregat 3-1 setelah menjalani dua pertandingan mendebarkan.

Rasanya teramat sulit bagi Real unguk memutar balik kekalahan 0-2 mereka di kandang tetapi mereka mengawali permainan dengan mencoba melakukan tekanan.

Tetapi pada babak kedua, ketika mereka kelihatan lebih berbahaya, Barca menjebol pertahanan mereka melalui Pedro Rodriguez. Real tetap menekan dan berhasil menyamakan kedudukan Marcelo, tetapi itu akhirnya hanya menjadi penggembira.

"Sepak bola kembali ke kandang kami dan saya mengucapkan selamat pada pemain saya karena berhasil maju ke final," kata Guardiola, yang menjadi pemain pada 1992 ketika memenangkan Barca pertama kalinya dalam kompetisi Piala Eropa di lapangan legenda Stadion Wembley.

"Tentu saja sekarang Wembley baru dan rasanya tidak spesial untuk hadir lagi di sana. Ini kesempatan bagi kami untuk menunjukkan permainan sepak bola, menguasai bola dan menggerakkannya secepat mungkin," katanya.

Barca bermain lagi lawan Manchester United yang mengalahkan Schalke 04 dengan angka agregat 6-1 setelah menang 4-1 pada laga leg kedua Kamis dinihari.

"Manchester meneruskan kiprah mereka di final kompetisi ini. Tapi kami punya keinginan besar dan kami akan memanfaatkan kelamahan mereka dengan melakukan serangan," jelas Guardiola.

Pelatih Barca itu menolak mengomentari keputusan wasit yang menganulir gol Real melalui Gonzalo Higuain diawali dengan dugaan kesalahan yang dilakukan Cristiano Ronaldo.

"Setiap orang bebas berpikir dan menganalisisnya. Anda tidak bisa mengatakan siapa yang benar dan salah. Kami merasa sudah mengalahkan tim yang tampil menyenangkan dan salah satu faktor kemenangan kami adalah kerendahan hati kami. Para pemain tetap melanjutkan pertandingan dan bekerja keras," tambahnya.

Asisten pelatih Real Madrid Aitor Karanka tetap dengan tenang memberikan komentar bahwa hasil pertandingan itu lebih banyak ditentukan laga leg pertama dengan absennya Pepe.

Keluarnya kartu merah karena kesalahan Dani Alves menyababkan pelatih Jose Mourinho bereaksi marah, sehingga ia dilarang berada di tepi lapangan bahkan dihukum pada pertandingan di Nou Camp.

Hingga mencapai kondisi itu, kedudukan kedua tim tetap imbang 0-0, sampai akhirnya Leo Messi mencetak dua gol untuk Barca.

UEFA kini memperhitungkan akan melakukan aksi terhadap Mourinho karena kritikannya terhadap Barcelona dan menyatakan bahwa badan dunia sepak bola Eropa itu berpihak pada mereka.

"Tim sudah menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dan ketika 11 pemain berhadapan dengan 11 pemain, kami dapat melakoni pertandingan dengan baik. Minggu lalu kami setingkat sampai akhirnya kami kehilangan satu pemain," kata Karanka.

"Setiap orang sudah menyaksikan pertandingan dan mereka dapat menentukan sikap mereka. Kami sudah berbicara setelah usai peretandingan dan saya sudah mengucapkan selamat kepada mereka," katanya.

"Setelah kejadian di Bernabeu, segala sesuatunya kurang lebih dapat dipastikan, terlebih ketika pelatih (Jose Mourinho) mengeluarkan komentarnya. Ia mengatakan tidak mungkin bagi kami lolos dan akhirnya menang tidak terjadi," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011