Jakarta (ANTARA News) - Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa pendaftaran wartawan untuk meliput KTT Asean yang berlangsung 5 - 8 Mei ini memang diperketat sehingga para wartawan kesulitan mendapatkan kartu identitas liputan acara itu.

"Belakangan isu keamanan mencuat kembali dan Wapres juga mengingatkan bahwa masalah keamanan harus menjadi perhatian nomor satu," kata Tifatul saat berbicara di Media Center KTT Asean di Balai Sidang Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, pendaftaran untuk wartawan sudah dibuka sejak minggu ketiga April atau dua minggu sebelum pelaksanaan KTT dengan batas waktu pendaftaran 30 April. Registrasi melaui internet itu lalu diteruskan ke Departemen Luar Negeri dan Paspamres untuk mendapatkan ijin.

"Mungkin ada wartawan yang keliru memasukkan data saat mengisi pendaftaran di internet sehingga sistem menolaknya. Paspampres menyampaikan tidak bisa lagi memberikan tambahan kartu identitas wartawan," katanya.

Tifatul mengatakan, jumlah wartawan yang berhasil terdaftar dalam acara ini 586 orang dari 166 media berbagai negara. "468 wartawan sudah mengambil kartunya, sementara sisanya belum datang meski sudah terdaftar," katanya.

Tifatul menjelaskan, media center yang dibangun di sisi luar Balai Sidang Jakarta ini sudah dilengkapi dengan 100 komputer berinternet, Wifi serta penyediaan gambar TV dari TVRI, audio dari RRI dan foto dari LKBN Antara.

Beberapa wartawan mengeluh kepada Menkominfo mengenai sulit dan berbelit-belitnya urusan membuat kartu identitas liputan KTT ini, termasuk pengambilan kartu yang sebenarnya sudah disetujui Departemen Luar Negeri dan Paspamres.(*)

D012/R010

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011