Kabul (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan agen mata-mata pakistan seharusnya mengetahui Osama bin Laden bersembunyi tidak jauh dari ibu kota mereka.

Komentar itu adalah yang pertama kalinya  dari Kabul sejak tewasnya  pemimpin Al Qaeda itu.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan,  Zaher Azimy , mengatakan kasus itu juga mencuatkan  pertanyaan  apakah Pakistan mampu menjaga dan melindungi bom nuklir mereka agar tetap aman.

Bin Laden, otak serangan 11 September di Amerika Serikat, dibunuh dalam serangan pasukan AS dalam kota garnisun militer kira-kira 60 km utara Islambad pada Senin (2/5).

Pemerintah AS sudah meminta peninjauan bantuan bagi Pakistan setelah penyingkapan bahwa Bin Laden kemungkinan tinggal di rumah yang tidak jauh dari akademi militer utama Pakistan, selama lima atau enam tahun.

"Kalau kita bicara soal letak rumah dan  akademi militer di dekatnya, paling tidak seharusnya  diketahui mengenai kegiatan di dalam rumah dan siapa yang tinggal di sana," kata Azimy dalam jumpa pers.

"Bila agen mata-mata Pakistan tidak menyadari soal rumah di dekat akademi itu,  maka dinas intelejen mereka patut dipertanyakan. Bila saya seorang analis keamanan, saya akan meningkatkan pertanyaan yang sangat penting ini."

Badan intelijen   Pakistan Inter-Services Intellegince (ISI) dan militer negara itu bungkam jika ditanya soal tahu-tidaknya mereka soal  penyerbuan.

ISI juga dituduh mempertahankan ikatan dengan para pejuang yang mengincar  pasukan AS di sepanjang perbatasan Afghanistan. Kabul dan Islamabad sudah lama berseteru.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai jauh lebih langsung dalam komentar pertamanya mengenai pembunuhan Bin Laden pada Senin, dia mengatakan hal tersebut  membuktikan bahwa perlawanan global melawan militan Islam "bukanlah berlangsung di desa-desa Afghanistan."
(ENY.A038)

Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011