Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan, kepiawaian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi kunci keberhasilan menuju terbentuknya Komunitas ASEAN pada 2015.

"Indonesia selaku Ketua ASEAN 2011 dan penyelenggara KTT ASEAN ke-18 ASEAN di Jakarta, diharapkan mampu menarik banyak manfaat bagi kepentingan nasional melalui pilar ekonomi, budaya, dan politik," kata anggota Fraksi Partai Demokrat DPR itu kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011, kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI itu, juga diharapkan mampu menyatukan ASEAN menjadi Komunitas ASEAN di tahun 2015.

Nurhayati Ali Assegaf optimistis dan yakin bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kepiawaiannya sudah teruji pada forum global seperti "G 20", WEF, WOC, dan beberapa forum lain, bisa merealisasikan "ASEAN Community" tersebut.

"Saya yakin dengan kepiawaian Bapak SBY yang telah mendapat pengakuan dunia dan karenanya pula, diharapkan KTT akan berjalan dengan lancar dan sukses demi bangsa dan negara tercinta," ujar Nurhayati Ali Assegaf, anggota Komisi I DPR bidang luar negeri, pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informatika.

KTT ke-18 ASEAN akan membahas sejumlah isu seputar tiga pilar ASEAN menuju percepatan pembentukan Komunitas ASEAN pada 2015, yakni politik dan keamanan, ekonomi, serta sosial dan budaya.

Mengenai isu politik dan keamanan, beberapa agenda yang dibahas terkait isu kejahatan transnasional, termasuk terorisme, dan penanganan konflik antaranggota ASEAN secara damai menyusul konflik perbatasan berdarah antara Thailand dan Kamboja, beberapa waktu belakangan.

Isu seputar pilar ekonomi ASEAN, KTT antara lain akan membahas masalah keamanan energi dan pangan.

Sedangkan isu sosial dan budaya, para delegasi negara anggota ASEAN akan membahas pembentukan komunitas ASEAN. Dalam KTT juga akan dilakukan evaluasi dan penilaian terkait pencapaian setiap negara anggota ASEAN mengenai ketiga pilar utama tersebut.(*)
(M036/A041)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011