Yogyakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pemasaran, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar optimistis pariwisata Yogyakarta akan mampu bangkit kembali seperti sedia kala bahkan diharapkan lebih maju lagi pascaerupsi Merapi.

"Untuk itu, pariwisata Yogyakarta harus didorong terus dan disiapkan agar daerah ini menjadi sektor terkemuka pariwisata Indonesia," katanya di sela-sela kegiatan Jogja Travel Mart 2011 di Hotel Hyatt Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, masyarakat Yogyakarta nampaknya sudah siap untuk bangkit kembali menerima kunjungan wisatawan. Selain itu sejumlah objek wisata di Yogyakarta juga sudah siap menerima kunjungan wisatawan baik dari mancanegara maupun nusantara.

"Misalnya, objek wisata yang selama ini menjadi tujuan wisatawan mancanegara di antaranya Candi Prambanan dan Borobudur juga sudah siap menerima kunjungan," katanya.

Ia mengatakan, Yogyakarta memiliki keunikan berupa ragam objek wisata termasuk wisata kuliner yang terkenal dengan masakan gudeg. Yogyakarta juga memiliki kekuatan yang mampu menjadi daya tarik wisatawan yaitu kebudayaan.

"Dengan potensi yang dimiliki Yogyakarta itu, saya yakin pariwisata daerah ini akan segera bangkit kembali setelah terkena erupsi gunung Merapi," katanya.

Ditanya target penyelenggaraan Jogja Travel Mart 2011, ia mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan para pelaku pariwisata daerah ini diharapkan semakin banyak wisatawan khususnya mancanegara yang datang ke Yogyakarta.

Selain itu, untuk meyakinkan wisatawan bahwa Yogyakarta sudah aman dikunjungi. Biasanya seusai terjadi bencana akan ada rasa khawatir pada wisatawan untuk berkunjung. Karena itu mereka akan selalu mempertanyakan kondisinya aman atau tidak.

"Wisatawan mancanegara sekarang menganggap Yogyakarta sudah aman untuk dikunjungi kembali dan hal ini sebagai tanda positif yang datang dari masyarakat luar negeri," katanya .

Ditanya tentang isu terorisme, ia menyatakan, yakin tidak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara sebab sebenarnya peristiwa teror bisa terjadi di mana saja dan yang penting adalah kesiapan aparat keamanan dan kesiagaaan masyarakatnya dalam mengantisipasi terorisme.

"Saya lihat sekarang aparat keamanan dan masyarakat Indonesia sudah sangat siap dan masyarakat khususnya Yogyakarta juga sangat sadar tentang masalah ini," katanya.(*)

(U.H008/N002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011