Garut (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor dilima Kecamatan, Garut bagian selatan, diketahui sembilan orang, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Garut, Zatzat Munajat.

"Hingga Sabtu pukul 22.00 WIB, korban korban meninggal dunia yang terdata sembilan orang dan jasadnya sudah ditemukan, sementara yang hilang lima orang," kata Zatzat di Kecamatan Pameungpeuk, Sabtu malam.

Selain ditemukan sembilan orang meninggal dunia, kata Zatzat, lima orang dikabarkan hilang dan masih dalam upaya pencarian aparat gabungan yang tersebar di setiap daerah yang dilanda banjir.

Banjir bandang melanda Garut selatan yakni Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, Mekarmukti, sementara banjir disertai bencana longsor terjadi di Cikelet dan Cisompet.

"Dari lima kecamatan, yang meninggal dunia itu berasal dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Cikelet dan Pameungpeuk," katanya.

Upaya mengetahui identitas korban secara lengkap dan akurat, kata Zatzat pihaknya terkendala akses jalan dan komunikasi dengan jarak tempuh menuju lokasi korban tewas sekitar 26 km atau perjalanan kurang lebih dua jam dari Pameungpeuk.

"Lokasinya jauh-jauh, kita membutuhkan waktu dua jam perjalanan," katanya.

Identitas korban meninggal dunia dari sembilan orang, sementara teridentifikasi baru tujuh orang warga Cigadog korban hanyut tiga orang yakni Yuningsih (32) Yoga (17), Heri (12), dan seorang warga Kecamatan Pameungpeuk Saeful Hayat (37).

Selanjutnya korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kecamatan Cikelet yakni Hasanah (40), Rohmah (7), Ihsan (15 bulan), dan warga mengalami luka akibat longsor empat orang.

Sedangkan lima orang yang dikabarkan hilang, tiga orang warga Cikelet diduga korban tanah longsor yakni Yusuf (11), Dewi (7), Risman (17), dan dua orang warga Linggamanik diduga terbawa arus banjir belum diketahui identitasnya.

Dari lima kecamatan warga korban banjir sementara tercatat 8596 orang, kerusakan tempat tinggal sementara 59 rumah hancur, 333 rusak berat, 1482 rusak ringan.

Banjir bandang akibat luapan air sungai yang bermura ke laut, merusak 30 jembatan, tiga kantor pemerintah dan areal persawahan 13599 hektar keadaan rusak.(*)

(T. KR-FPM/S019)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011