Makkah (ANTARA News)- Tim SAR telah mengerahkan alat berat untuk mengangkat puing hotel di kawasan Syib Amir Makkah yang runtuh Kamis siang dan untuk sementara ditemukan 23 orang tewas dalam musibah itu. Hingga berita ini disiarkan, belum diketahui data korban dan jumlah lantai di gedung itu, demikian laporan wartawan ANTARA, Arief Mujayatno, dari Makkah, Kamis malam waktu Jakarta. Kantor Berita AFP dalam laporannya juga baru menyebutkan jumlah korban yang ditemukan sementara ini 23 orang, namun tidak disebutkan identitas kewarganegaraan mereka. Mobil aparat keamanan dan puluhan ambulan milik tim kesehatan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, sudah berdatangan ke lokasi yang berseberangan dengan rumah tempat kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW yang kini disebut "Maktabah Al Muqarromah" itu. Rumah tempat kelahiran Rasul SAW itu kini dijadikan Perpustakaan Kota Makkah karena Pemerintah Arab Saudi tidak ingin lokasi itu dikultuskan umat Islam. Kejadian runtuhnya hotel tersebut dikhawatirkan menelan banyak korban mengingat musibah itu terjadi seusai Shalat Dzuhur. Lokasi penginapan tersebut juga tidak jauh dari pintu utama Masjidil Haram "Babussalam" yang merupakan salah satu jalan utama menuju terminal bus yang banyak dimanfaatkan jamaah haji Indonesia menuju kawasan Aziziah -- tempat pemondokan lain jemaah haji asal Indonesia. Pemondokan jamaah haji Indonesia di sekitar lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 200 sampai 300 meter. Sebelumnya, anggota tim media center Haji Indonesia yang ada di lokasi runtuhnya hotel di Makkah, Agus Suryanto, menyatakan bahwa hotel yang runtuh tersebut bukan pemondokan jemaah haji asal Indonesia. Salah seorang petugas Sub Daerah Kerja (Daker) 3 Makkah yang berada di kawasan Syib Amir menyebutkan, terdengar suara dentuman keras akibat runtuhnya gedung hotel itu seperti gempa bumi. Sejumlah petugas haji Sub Daker 3 telah menuju lokasi untuk melihat situasi. Kepala Daker Makkah Zainal Abidin Supi dan sejumlah petugas Daker sudah berada di lokasi untuk memastikan apakah ada jamaah Indonesia yang menjadi korban. Raungan mobil-mobil polisi dan ambulans di sekitar kantor Daker Makkah terus terdengar hingga saat ini, pukul 19.00 WIB. Jalan-jalan menuju kawasan Syib Amir dikabarkan telah ditutup aparat keamanan setempat.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006