Palu (ANTARA News) - Sejumlah korban bentrok antar warga di perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Donggala di wilayah pantai barat Provinsi Sulawesi Tengah, Senin dini hari dilarikan ke puskesmas terdekat.

Korban warga dan polisi tersebut umumnya kena luka tembak dan lemparan batu. Data sementara yang diperoleh di lokasi kejadian menyebutkan, jumlah korban luka mencapai delapan orang, satu diantara anggota polisi dari satuan Sabara Polda Sulteng.

Anggota polisi tersebut mengalami luka serius di bagian wajah hingga darah bercucuran.

Sementara korban luka-luka dari warga adalah Fandi (20) tertembak di paha kanan. Zainal (21) tertembak di belakang kiri dan lengan kanan. Keduanya dari Kelurahan Baiya.

Ifin (21) tertembak di belakang kanan dari Kelurahan Kayumalue, Adi tertembak di betis kanan, Dani (19) warga pantoloan tertembak di bahu. Diduga mereka kena tembak peluru karet saat dibubarkan paksa oleh petugas.

Dua korban lainnya adalah Nadir (24) dan Kudrat alias Olleng. Keduanya mengalami luka di bagian kepala. Petugas Puskesmas Pantoloan yang menangani korban sedang berusaha melakukan tindakan medis.

Hingga kini pemicu penyebab bentrokan antara warga di perbatasan Kelurahan Pantoloan, Kota Palu dan Desa Wani, Donggala, tersebut masih simpang siur. Bentrokan Senin dini hari sekitar pukul 13.00 hingga pukul 03.00 WITA tersebut merupakan bentrok susulan setelah Sabtu malam sebelumnya juga terjadi bentrok.

Gabungan aparat kepolisian dari Polda Sulteng, Polres Palu dan Polres Donggala diterjunkan ke lokasi untuk mengantisipasi meluasnya bentrokan tersebut. (A055/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011