Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Perbendaharaan Depkeu Mulia P Nasution mengatakan hingga Kamis, Depkeu telah mencairkan dana bantuan langsung tunai (BLT) kompensasi kenaikan harga BBM sebesar Rp2,32 triliun atau 43,57 persen dari yang ditetapkan sebesar Rp5 triliun untuk triwulan pertama. "Informasi dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Jakarta, dana BLT triwulan I 2006 hingga 5 Januari telah dicairkan Rp2,32 triliun untuk 7,72 juta kepala keluarga," kata Mulia di Jakarta, Kamis. Dijelaskannya, mekanisme pencairan dilakukan dari Depkeu ke BRI yang kemudian dikirimkan ke PT Pos yang selanjutnya langsung disalurkan kepada masyarakat yang berhak. Dalam APBN 2006 pemerintah menganggarkan dana untuk BLT sebesar Rp17 triliun, dengan perincian Rp15 triliun digunakan untuk melanjutkan BLT selama sembilan bulan dan Rp2 triliun untuk pembuatan proyek percontohan. Sementara pada tahun 2005 dana yang dianggarkan untuk BLT sebesar Rp4,489 triliun untuk sekitar 15,5 juta rumah tangga miskin selama tiga bulan. Menurut data yang diperoleh dari Kompensasi BBM online, dana yang telah disalurkan mencapai sekitar Rp4,19 triliun kepada sekitar 13,78 juta rumah tangga (ruta) miskin. Daerah dengan penyerapan terbesar tercatat adalah Provinsi Bali (98,43 persen), Provinsi Sulawesi Tenggara (98,04 persen), Provinsi Sulawesi Tengah (97,16 persen), dan Provinsi Jawa Timur (97,14). Sedangkan daerah dengan tingkat penyerapan terkecil adalah Provinsi Papua (43,42 persen), Provinsi Maluku (51,52 persen), dan Provinsi Irian Jaya Barat (61,70 persen). Sementara jumlah dana yang telah disalurkan di tiga provinsi dengan jumlah penerima BLT terbesar, yaitu Provinsi Jawa Timur (Rp795,2 miliar bagi 2,65 juta ruta miskin), Provinsi Jawa Tengah (Rp782,20 miliar bagi 2,60 juta ruta miskin), dan Provinsi Jawa Barat (Rp735,87 miliar bagi 2,45 juta ruta miskin).(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006