Jakarta (ANTARA News) - ASEAN bisa menjadi kawasan ekonomi terbesar kesembilan di dunia, jika memposisikan sebagai kawasan terbuka terhadap dunia internasional dan melibatkan komunitas, kata Ketua Komisi VI DPR RI, Airlangga Hartarto.

"ASEAN ke depan, jangan hanya membuka pasar, tapi juga harus membuka jasa, yakni menyediakan dan menerima tenaga kerja profesional, terampil, maupun tenaga kurang terampil," ujarnya di hadapan peserta pertemuan The 8th ASEAN Leadership Forum yang banyak melibatkan pengusaha, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, usulan tersebut tidak hanya penting bagi pemerintah tapi juga pentring untuk bisnis komunitas dan masyarakat.

"Hal yang penting harus dilakukan ASEAN, harus membuka pasar sekalgus membuka sektor jasa," katanya.

Menurut dia, ASEAN jangan hanya meminta keuntungan ekonomi tapi juga harus sesuai dengan perputaran dari ASEAN komunitas itu sendiri.

Jika mobilitas masyarakat tidak dibuka, kata dia, maka tidak akan ada komunitas ASEAN.

"Meskipun mobilitas masyarakat ASEAN dibuka, tapi tetap dibatasi oleh batas-batas negara," katanya.

Menurut dia, untuk menyiapkan komunitas bisnis harus dibuktikan dengan terbukanya peluang bisnis dan lapangan kerja yang luas.

Jika hal ini bisa dilakukan, katanya, maka akan terbentuk ASEAN sebagai kawasan ekonomi terbesar kesembilan di dunia.

Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah harus membuka diri dengan membebaskan bea masuk.

"Di Indonesia sudah sekitar 90 persen komoditasnya sudah terbuka, yakni sudah bebas bea masuk," katanya.

Setelah pembebasan bea masuk, kata dia, tahap berikutnya adalah investasinya bisa masuk atau tidak.
(T.R024/S019)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011