Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (10/12/2021), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 0,24 persen atau 16,55 poin, menjadi menetap di 6.991,68 poin.

Indeks CAC 40 terkikis 0,09 persen atau 6,34 poin menjadi 7.008,23 poin pada Kamis (9/12/2021), setelah melemah 0,72 persen atau 50,82 poin menjadi 7.014,57 poin pada Rabu (8/12/2021), dan melonjak 2,91 persen atau 199,61 poin menjadi 7.065,39 poin pada Selasa (7/12/2021).

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 11 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 28 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Saham Compagnie de Saint-Gobain, perusahaan manufaktur produk kaca, material berkinerja tinggi dan material konstruksi multnasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 2,29 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan pemasok sistem dan peralatan kedirgantaraan dan pertahanan Prancis Safran SA yang melemah 2,02 persen, serta perusahaan layanan transaksi dan pembayaran multinasional Prancis Worldline berkurang 1,76 persen.

Sementara itu, saham Sanofi SA, perusahaan industri farmasi dan perawatan kesehatan multinasional Prancis meningkat 2,90 persen, menjadi peraih keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jaringan ritel multinasional Prancis Carrefour yang menguat 2,87 persen, serta perusahaan penyedia layanan pengujian analitik untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, dan produk konsumen Eurofins Scientific SE bertambah 0,65 persen.

Baca juga: Saham di Prancis berakhir negatif, indeks CAC 40 terkikis 0,09 persen
Baca juga: Saham Prancis hentikan reli, indeks CAC 40 terpangkas 0,72 persen
Baca juga: Saham Prancis lanjutkan reli, indeks CAC 40 melonjak 2,91 persen


Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2021