Palangka Raya, (ANTARA News) - Hutan Tanaman Industri (HTI) yang diprogramkan pemerintah pusat di wilayah provinsi Kalimantan Tengah mampu menutup lahan kritis antara rata-rata 300-400 M2/Ha. Kepala Dinas Kehutanan propinsi Kalteng, Ir H Basunianyah pada pertemuan dengan Komisi IV DPR-RI di Palangka Raya, Kamis (5/1) mengatakan, perkembangan hutan tanaman industri (HTI) di provinsi setempat berjalan baik. Menurut dia, sesuai rencana program pusat jika 10 juta Ha HTI dilakukan penanaman di Indonesia khususnya di Kalteng maka hutan alam yang ada sekarang ini dapat dipertahankan dengan baik untuk dilestarikan. Berbagai upaya telah dilakukan melalui penanaman HTI di Kalteng yaitu pada tiga perusahaan meliputi PT SBK (Sari Bumi Kusuma), PT Ernajuliawi dan PT Korindo. PT SBK pada lahan seluas 18 ribu Ha dengan sisitem Tebang Tanam Jalur (TTJ) dan sesuai hasil penijauan memberikan contoh keberhasilan dengan mengembangkan tanaman industri kayu meranti. PT Erna Juliawati seluas areal 15 - 20 ribu Ha dan PT Korindo dengan areal 30 ribu Ha, sehingga diperkirakan dalam 2-3 tahun kedepan dapat diperhitungkan rata-rata 300-400 m3/ha bisa menutup lahan kritis di Kalteng. Ketiga perusahaan tersebut dapat dikatakan perusahaan yang ekolabel, dan dengan adanya perusahaan yang ekolabel akhirnya maka hutan-hutan industri atau jatah produksi tahunan dengan adanya HTI, hutan akan tetap terjaga. Selain itu dengan melakukan program penanaman HTI, perusahaan tersebut juga telah melakukan pemberdayaan pada masyarakat sekitar hutan dan itu sangat diperhatikan dengan baik, katanya.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006