Jakarta (ANTARA News) - Hingga tahun 2008 pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar Rp9 triliun untuk penanganan kasus infeksi virus flu burung (Avian Influenza/AI). "Dari dana tersebut Rp7,5 triliun akan digunakan untuk pengendalian dan Rp1,5 triliun akan dimanfaatkan untuk kegiatan penanganan," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie di Jakarta, Jumat. Ia menjelaskan dana tersebut akan diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bantuan dari lembaga donor luar negeri, namun ia tidak memberikan penjelasan rinci tentang jumlah dana APBN yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut hingga tahun 2008. "Menko Perekonomian masih akan membahasnya," kata Aburizal usai rapat koordinasi penanggulangan flu burung yang dihadiri pula oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Menteri Pertanian Anton Apriantono dan Kepala Bappenas Paskah Suzetta. Sedangkan untuk penanganan kasus flu burung tahun 2006, kata Aburizal, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar. Ia mengakui jumlah dana tersebut masih jauh dari kebutuhan dana yang diperlukan untuk penanggulangan infeksi virus flu burung di Tanah Air dan mengharapkan negara donor segera merealisasikan komitmen mereka untuk membantu. "Kita mengharapkan bantuan itu tidak diberikan dalam bentuk pinjaman tapi dalam bentuk hibah," ujar Menko Kesra. Lembaga donor luar negeri sendiri, lanjut Menko Kesra, hingga saat ini berkomitmen untuk memberikan bantuan dana 140 juta dolar AS untuk penanganan kasus flu burung di Indonesia. Hingga saat ini sejumlah negara termasuk Jepang, Singapura, Jerman, dan Amerika Serikat telah menyatakan komitmen mereka untuk membantu penanganan kasus flu burung di Indonesia mengingat isu pandemi flu burung telah menjadi perhatian global.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006