Sydney (ANTARA) - Saham-saham di burda Australia jatuh pada awal perdagangan Selasa, terseret oleh Woolworths Group karena proyeksikan pendapatan operasional semester pertama yang lebih rendah dari bisnis makanan lokalnya, sementara saham teknologi mengikuti rekan-rekan mereka di AS lebih rendah.

Indeks acuan S&P/ASX 200 merosot 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 7.349,10 poin pada pukul 23.51 GMT. Indeks acuan telah ditutup 0,35 persen lebih tinggi pada Senin (13/12/2021).

Saham Woolworths, jaringan supermarket terbesar di negara itu, merosot sebanyak 10,6 persen dan berada di jalur untuk sesi terburuk mereka dalam lebih dari satu dekade, sementara saingannya Coles anjlok 5,5 persen.

Saham sektor teknologi tergelincir 0,5 persen, menyusul penutupan yang lebih lemah di Nasdaq karena investor khawatir tentang dampak potensial dari varian virus corona Omicron menjelang pertemuan Federal Reserve pekan ini.

Investor memperkirakan nada yang semakin hawkish dari pertemuan dua hari Fed yang berakhir pada Rabu (15/12/2021). Bank sentral diperkirakan akan memberi sinyal penghentian pembelian aset yang lebih cepat, yang juga bisa mengantar lebih dekat ke awal kenaikan suku bunga.

Saham kelas berat Afterpay memimpin kerugian pada sub-indeks teknologi, jatuh sebanyak 3,5 persen hingga mencapai level terendah dalam lebih dari enam bulan.

Saham-saham energi melemah 0,5 persen, mengikuti penurunan harga minyak di tengah kekhawatiran bahwa meningkatnya kasus virus corona dapat menekan permintaan bahan bakar.

Saham-saham utama sektor energi Whitehaven Coal dan Ampol masing-masing merosot 1,7 persen dan 1,1 persen.

Sektor keuangan juga melemah 0,4 persen, dengan empat bank besar kehilangan antara 0,1 persen dan 0,8 persen.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 tergelincir 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 12.944,49 poin, dengan saham industri dan keuangan memimpin kerugian.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021