Jakarta (ANTARA News)- Satu-satunya pembalap Indonesia yang akan tampil pada Grand Prix A1 tahun 2006, Ananda Mikola, berjanji akan memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara, walaupun persaingan untuk memasuki lima besar balap mobil dunia itu sangat sulit. "Saya akan berusaha sekuat tenaga dan persiapan untuk itu memang baru empat bulan dilakukan, tapi pengalaman merupakan pelajaran buat saya untuk tampil di tahun 2006 ini," katanya di Jakarta, Jumat. Pernyataannya itu berkaitan dengan akan tampilnya dia pada putaran kedelapan Grand Prix A1 di Afrika Selatan, 29 Januari mendatang, setelah putaran ketujuh yang akan dilaksanakan di Indonesia 13-15 Januari 2006 dibatalkan karena keluarga kerajaan Dubai dalam kondisi berkabung sehubungan dengan meningalnya Sheik Maktoum bin Al -Maktoum yang merupakan paman dari pendiri A1. Menurut Ananda Mikola, yang mengaku dirinya kini menempati posisi keenam dunia Grand Prix A1, dirinya masih perlu mempelajari lokasi perlombaan yang menggunakan jalan raya di Afrika Selatan tersebut. "Harus bisa mengatasinya, sekarang tinggal kosentrasi untuk mengikuti perlombaan dan saya berangkat minggu depan," kata putra dari mantan pembalap nasional Tinton Soeprapto tersebut. Menyinggung keikutsertaannya di Indonesia, yang akan dilangsungkan di Sirkuit Sentul pada putaran kesembilan, Ananda menegaskan walaupun dirinya telah mengenal areal Sentul, tapi masih perlu ujicoba kendaraan yang baru digunakannya untuk kali pertama di Indonesia ini. Balapan di Sentul itu merupakan pengganti event di Brasil yang tidak siap sebagai tuan rumah karena sirkuitnya belum rampung. "Siapa tidak ingin juara. Saya memang harus banyak belajar dan menimba pengalaman dalam event ini. Masuk saja pada putaran demi putaran Grand Prix A1 sudah cukup bagus karena tidak sembarangan pembalap yang bisa mengikuti event ini," katanya. Beberapa mantan pembalap seperti Aswin Bahar dan Alex Asmasoebrata menyatakan kebanggaan dengan tampilnya pembalap Indonesia pada Grand Prix A1 ini. "Sudah lama dinanti-nantikan adanya pembalap Indonesia dapat tampil di Grand Prix seperti A1 ini, kalau bisa tidak hanya satu pembalap, tapi dua atau tiga pembalap karena menjadi tuan rumah suatu keberuntungan dapat menampilkan pembalap lebih banyak lagi," ujar Aswin bahar. Wakil Presiden A1 untuk Indonesia, Basuki Wijayakusuma, menyatakan untuk dapat mengikuti Grand Prix A1 selain harus mengikuti seleksi juga diharuskan membayar pendaftaran yang cukup mahal. "Untuk satu pembalap ini saja harus mengeluarkan dana X, kalau dua bisa mengeluarkan dana XX. Sebagai penyelenggara saja sudah beruntung karena selain dapat membawa nama bangsa, juga menggalang pariwisata.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006