Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa pagi menurun seiring pelaku pasar yang menanti respon bank sentral negara-negara maju merespon kenaikan inflasi.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.344 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.331 per dolar AS.

"Pasar akan mengamati bagaimana respon The Fed dalam menyikapi laju inflasi yang terus naik," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Laju inflasi di Negeri Paman Sam pada November 2021 mencapai 6,8 persen (yoy), angka tertinggi dalam 39 tahun terakhir.

Selain itu, lanjut Rully, bank sentral negara-negara maju lainnya juga akan mengadakan pertemuan sepanjang pekan ini, seperti Bank of Japan, Bank of England dan Bank European Central Bank, yang juga kemungkinan merespon perkembangan inflasi.

"Sementara dari dalam negeri, pasar akan menunggu publikasi data neraca perdagangan besok, yang kemungkinan masih akan mencatatkan surplus besar, masih di atas 4 miliar dolar AS," ujar Rully.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (13/12) kemarin mencapai 106 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 12 kasus sehingga totalnya mencapai 143.948 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 278 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.974 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 146,88 juta orang dan vaksin dosis kedua 103,1 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rully mengatakan Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.315 per dolar AS hingga Rp14.377 per dolar AS.

Pada Senin (13/12) lalu, Rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp14.331 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.371 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021