Makkah (ANTARA News) - Hingga saat ini, hampir dipastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang menjadi korban dari peristiwa runtuhnya sebuah gedung di kawasan Syib Amir, dekat Masjidil Haram, Makkah, pada Kamis (5/1). "Sejauh ini tidak ada satu pun orang Indonesia yang jadi korban (tewas) peristiwa tersebut, yang ada satu orang Indonesia korban terluka kaki kanannya akibat terkena reruntuhan gedung," kata Wakil Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah bidang Pelayanan Kesehatan Dr dr Barita Sitompul, SpJP di Makkah, Jumat, ketika dikonfirmasi mengenai ada tidaknya jamaah Indonesia yang menjadi korban peristiwa tersebut. Satu korban luka yang saat ini masih dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPPHI) Makkah adalah Iwan Kosmana Kosasih (55), staf KBRI New Delhi India yang kebetulan berada di depan gedung saat peristiwa terjadi. Barita menyatakan yakin dengan informasi yang diterimanya karena pihaknya telah menempatkan "informan" di rumah sakit-rumah sakit Arab Saudi yang selalu memberikan informasi mengenai perkembangan terakhir korban akibat runtuhnya gedung yang diperkirakan berlantai empat atau lima tersebut. Ia mengatakan, para informan tersebut adalah para juru rawat rumah sakit yang juga merupakan warga negara Indonesia yang memang sudah biasa dijadikan penghubung para petugas haji dengan pihak rumah sakit Arab Saudi. "Seperti di Madinah, di Makkah juga punya jaringan kerja tidak resmi di Rumah Sakit Arab Saudi. Baru saja kita cek, semua informan kita menyatakan tidak ada korban tewas dari warga Indonesia, jadi dapat dipastikan tidak ada korban dari jamaah Indonesia," tegasnya. Namun, mengenai jumlah korban dari peristiwa tersebut, Barita tidak berani mengatakan karena hal tersebut adalah kewenangan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Tiga rumah sakit besar di Arab Saudi yang selalu dipantau secara intensif adalah RS Al Jiyad, RS Al Syisya, dan RS An Noer, sedangkan dua lainnya, RS Zaher dan RS Hera juga dipantau," katanya. Namun demikian, untuk memperkuat keyakinan tersebut, katanya, pihak Daker Makkah pada Jumat siang menugaskan dua tim Sanitasi dan Surveilans (sansur) untuk memastikan secara langsung ke rumah sakit-rumah sakit Arab Saudi, mengenai ada tidaknya korban dari jamaah Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006