Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih rendah pada Selasa, karena investor yang berhati-hati menahan diri dari menempatkan taruhan besar menjelang pertemuan Federal Reserve AS dan bank sentral lainnya, sementara penyebaran varian virus corona Omicron juga mengurangi sentimen risiko secara global.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,73 persen atau 207,85 poin menjadi ditutup pada 28.432,64 poin, sedangkan indeks Topix yang lebih luas menyerahkan kenaikan awal menjadi berakhir tergelincir 0,22 persen di 1.973,81 poin.

"Kewaspadaan meningkat di kalangan investor karena waktu yang lebih sedikit tersisa sampai mereka mendengar hasil pertemuan FOMC, yang dapat menetapkan jalur untuk percepatan tapering dan kenaikan suku bunga," kata Kentaro Hayashi, ahli strategi senior di Daiwa Securities, mengacu pada Komite Pasar Terbuka Federal.

"Pengetatan moneter membawa hambatan bagi pasar saham."

Baca juga: Saham Jepang ditutup ikuti Wall Street, Indeks Nikkei naik 0,71 persen

The Fed AS pada Rabu (15/12/2021) diperkirakan akan memberi sinyal penghentian pembelian aset yang lebih cepat, sementara Bank Sentral Eropa, Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Jepang juga akan bertemu untuk membahas normalisasi kebijakan moneter mereka sendiri.

Ekuitas Asia yang lebih luas juga menurun setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan "gelombang pasang" kasus baru Omicron, dan Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan varian itu menimbulkan risiko global "sangat tinggi".

Saham-saham kelas berat dalam indeks acuan turun, dengan pemilik toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing kehilangan 2,72 persen. Tokyo Electron yang terkait chip turun 1,83 persen dan pembuat AC Daikin Industries melemah 1,24 persen.

Baca juga: Saham Jepang berakhir lebih rendah, indeks Nikkei tergerus 1,00 persen

Saham-saham terkait perjalanan terpukul setelah berita bahwa varian Omicron yang menyebar cepat menyumbang sekitar 40 persen infeksi di London dan setidaknya satu kematian di Inggris.

Maskapai penerbangan dan kereta api memimpin penurunan di 33 sub-indeks industri bursa Jepang, dengan ANA Holdings kehilangan 1,97 persen, Japan Airlines anjlok 2,82 persen dan Central Japan Railway tergelincir 1,38 persen.

Sektor asuransi terangkat 1,57 persen, menjadi sektor berkinerja terbaik, diikuti oleh produsen obat yang naik 0,97 persen.

Produsen mobil dan suku cadang juga meningkat, dengan Toyota Motor rebound dari kerugian sesi sebelumnya dengan kenaikan 2,15 persen dan Honda Motor menguat 0,6 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021