PBB (ANTARA News/Reuters) - Rusia berusaha memblokir satu laporan PBB yang mengatakan Iran telah melanggar embargo senjata PBB dengan mengirim senjata-senjata ke Suriah, kata para diplomat Barat, Kamis.

"Rusia berkeberatan bagi publikasi laporan itu sebagai satu dokumen resmi Dewan Keamanan PBB," kata seorang diplomat dewan yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada Reuters. Beberapa diplomat lainnya mengonfirmasikannya.

"Itu jelas satu usaha untuk melindugi (Presiden Suriah) Bashar al Assad," yang sedangn mendapat tekanan internasional yang meningkat menyangkut tindakan kerasnya terhadap para pemrotes anti-pemerintah, kata seorang diplomat lainnya.

Laporan rahasia itu, yang diperoleh Reuters mengatakan sebagian besar pelanggaran Iran atas embargo itu adalah mengirim senjata-senjata kepada Suriah , yang para diplomat Barat katakan dikirim ke para kelompok garis keras Lebanon dan para pejuang Palestina.

Laporan apa yang disebut Tim Ahli Dewan Keamanan PBB itu , satu komite yang baru dibentuk yang melaporkan peentaatan empat babak sanksi PBB, yang diberlakukan terhadap Iran karena menolak menghentikan program pengayaan uraniumnya juga mengatakan Teheran tetap mengabaikan sanksi-sanksi itu karena tetap mengembangkan program atomnya.

Para diplomat mengatakan Rusia memberikan alasan bahwa publikasi laporan itu harus terlebih dulu dibicarakan oleh komite sanksi-sanksi Iran Dewan Keamanan sebelum disiarkan kepada masyarakat.

"Pada akhirnya mereka mereka setuju tetapi saya tidak tahu berapa lama itu dibicarakan," kata seorang diplomat.

Rusia dapat memblokir laporan tentang Iran karena keputusan-keputusan tentang laporan-laporan seperti itu dibuat dengan konsensus-konsensus di kalangan 15 anggota Dewan Keamanan.

Keputusan Rusia untuk memblokir laporan itu dibuat saat para diplomat Inggris dan Prancis sedang berusaha menghidupkan kembali rencana-rencana agar Dewan Keamanan PBB mengecam Suriah karena tindakan kerasnya terhadap para pengunjuk rasa.

Satu uasaha terdahulu gagal setrlah Rusia, China dan India berkeberatan pada pengecaman yang diusulkan itu.

Seorang juru bicara misi PBB Rusia tidak dapat segera bisa diminta tanggapannya bagi satu permintaan komentar.

China menghambat publikasi laporan serupa tim ahli PBB mengenai Korea Utara dan Sudan, dua negara yang Beijing secara rutin berusaha lindungi dari kecaman Dewan Keamanan,selama setengah tahun.

Rusia telah lama bertindak sebagai pelindung Iran di Dewan Keamaman, berusaha keras untuk bagi pencabutan empat resolusi sanksi-sanksi terhadap Iran antara tahun 2006 dan 2010 dalam pemungutan suara yang menguntungkan mereka.Negara itu juga memiliki hubungan bisnis yang dakat dengan Republik Islam itu.

Seorang diplomat senior Rusia yang dikutip kantor-kantor berita Rusia, Kamis mengatakan fasilitas listrik tenaga nuklir Iran yang dibangun Sovyet di Bushehr akan beroperasi penuh dalam beberapa pekan ke depan.(*)

(Uu, H-RN/B002) 

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011