Hong Kong (ANTARA) - Dolar mempertahankan kenaikan baru-baru ini di awal perdagangan Asia pada Rabu, karena investor membidik pertemuan kebijakan penting Federal Reserve (Fed) untuk melihat apakah bank sentral akan memperkuat ekspektasi pasar yang sedang berkembang untuk kenaikan suku bunga lebih awal tahun depan.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya berada di 96,557, setelah naik 0,5 persen sejauh minggu ini dalam perdagangan yang berfluktuasi. Indeks sedang menguji 96,954, yang akan menjadi tertinggi dua minggu.

Keuntungan dolar telah berbasis luas.

Euro terakhir diperdagangkan pada 1,1265 dolar AS, tidak jauh dari 1,1184 dolar AS yang dicapai pada November, yang merupakan level terendah dalam lebih dari setahun. Pound mendekam di 1,13326 dolar AS karena Inggris bergulat dengan meningkatnya kasus varian baru Virus Corona Omicron.

Tetapi pertemuan Federal Reserve yang akan berakhir pada Rabu waktu setempat paling menonjol dari seminggu yang penuh dengan pertemuan bank-bank sentral utama.

Kim Mundy, Ahli Strategi Mata Uang CBA, mengatakan pasar uang "mengambil jeda kecil dari Omicron".

"Sulit untuk menjadi fokus dominan ketika Anda memiliki FOMC, dan Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa berbaris untuk membuat keputusan kebijakan," kata Mundy.

Dia mengatakan para pedagang mengawasi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS untuk dua hal: pertama apakah mereka mempercepat pengurangan program pembelian obligasi, dan kedua apakah pembuat kebijakan mengajukan proyeksi mereka untuk kenaikan suku bunga, dalam apa yang disebut "dot plot".

Baca juga: Dolar AS menguat lagi menjelang pertemuan Fed dan ECB

Pasar telah memperkirakan Fed untuk menyelesaikan pembelian obligasi sekitar Maret dan kemudian melanjutkan dengan satu atau mungkin dua kenaikan suku bunga pada tahun 2022.

Di tempat lain, jajak pendapat Reuters menunjukkan para analis telah membalikkan ekspektasi sebelumnya bahwa Bank Sentral Inggris akan menaikkan suku pada Kamis (16/12/2021), karena penyebaran Omicron di Inggris.

Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan mengatakan akan mengurangi pembelian asetnya antara 25 miliar-30 miliar dolar AS per bulan dari 15 miliar dolar AS saat ini.

Mundy mengatakan angka di ujung bawah kisaran itu dapat menyebabkan beberapa pelemahan dolar dalam jangka pendek.

Yen sedikit melemah menjadi 113,78 per dolar, melanjutkan tren pelemahan. Mata uang safe-haven telah menguat tajam pada akhir November, ketika varian Omicron pertama kali muncul.

Dolar Australia sedikit berubah pada 0,7107 dolar AS, dan dolar Kanada lebih lemah pada 1,2854 per dolar AS, telah terpukul oleh harga minyak yang turun dari tertinggi baru-baru ini.

Investor mata uang Australia terus mencermati data aktivitas ekonomi China yang akan dirilis hari ini, mengingat China adalah mitra dagang terbesar Australia.

Bitcoin sedikit berubah di 48.500 dolar AS.

Baca juga: Rupiah berpotensi terus melemah hari ini, tertekan naiknya inflasi AS

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021