Banda Aceh (ANTARA News) - Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menemukan banyak alat listrik tak berstandar nasional Indonesia (SNI) beredar di pasaran, padahal alat tersebut bisa berbahaya bila dipakai.

"Alat listrik yang tidak berstandar tersebut ditengarai sebagai penyebab kebakaran pada komponen listrik tersebut ternyata masih dijual oleh pedagang. Hal ini bisa berbahaya bila dipakai sembarangan," kata Kasi Perlindungan Konsumen dan Pengelolaan Pasar Disperindagkop dan UKM Kota Lhokseumawe, Ibrahim, Selasa.

Ia mengatakan, hal itu terungkap saat pihaknya memeriksa sejumlah toko bangunan di sekitar Lhokseumawe dan ternyata sejumlah alat pengatur arus listrik (NCB) idak berlogo SNI, bahkan ada yang palsu.

"Seharusnya yang dijual oleh pedagang adalah NCB yang telah lulus uji dan berlogo SNI atau sudah diakui oleh PLN," ujarnya.

Namun menurut Ibrahim, masyarakat cenderung membeli NCB yang tak berlogo SNI karena harga lebih murah.(*)

KR-IRW/M019

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011