Semarang (ANTARA News) - Pengambilan dua jenazah terduga teroris, Sigit Qurdowi dan Hendro Yunanto dari Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Tengah di Semarang, menunggu hasil tes DNA dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

"Tes DNA tersebut membutuhkan waktu 3-7 hari sehingga dua jenazah terduga teroris masih akan berada di RS Bhayangkara sampai beberapa hari ke depan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djihartono, di Semarang, Selasa.

Mengenai keterangan dari penasihat hukum keluarga Sigit Qurdowi bahwa 15 benda yang dijadikan barang bukti dalam penggeledahan di rumah yang bersangkutan tersebut tidak terkait dengan terorisme, Djihartono mengatakan bantahan itu merupakan hal yang biasa.

"Untuk proses selanjutnya termasuk penyidikan dan pengembangan terkait terorisme silakan tanya ke tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri sesuai dengan kewenangannya," ujarnya.

Pada Senin (16/5), penasihat hukum keluarga Sigit, dari Tim Pembela Muslim (TPM) Anies Prijo Anshorie mengatakan bahwa dalam waktu dua hingga tiga hari jenazah terduga teroris dapat diambil oleh phak keluarga masing-masing.

Menurut dia, Jenazah Sigit rencana akan dibawa pulang ke rumah Kampung Brondongan RT 2 RW 4 Serengan, Solo, tetapi pihaknya belum mengetahui tempat pemakamannya.

Dalam kesempatan tersebut, penasihat hukum keluarga Sigit Qurdowi juga uang sebesar Rp53,2 juta yang disita dalam penggeledahan oleh tim Densus 88 Antiteror itu hasil menjual rumah orang tuanya di Mojosongo yang diberikan kepada Sigit.

Selain itu, kata dia, mengenai dua senjata laras panjang tersebut yang benar senapan angin milik orang tua Sigit. Tetapi, satu senapan sudah rusak dan satunya masih bisa digunakan dan biasa untuk berburu burung oleh orang tuanya.

"Sebuah samurai yang ditemukan oleh tim Densus, milik kakeknya Sigit yang diberikan oleh Keraton Surakarta. Rompi juga milik orang tua Sigit yang dibeli dari Jakarta. Jadi tidak ada hubungannya dengan yang didakwakan Sigit," katanya.

Bahkan, kata dia, soal serbuk arang warna hitam yang ditemukan oleh polisi di rumah tersebut, hanya bahan untuk merias pengantin karena orang tua Sigit sebagai perias dan menyewakan pakaian pengantin.

Seperti diberitakan, kepolisian melakukan penggerebekan di pertigaan Jalan Palagan Tentara Pelajar Kampung Dukuh, Desa Sanggrahan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5) dini hari.

Aparat kepolisian dari tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dalam baku tembak melumpuhkan dua orang di lokasi tersebut.

Selanjutnya dua jenazah terduga teroris dan jenazah seorang penjual minuman yang terkena tembakan dalam penggerebekan polisi, tiba di RS Bhayangkara di Semarang pada Sabtu (14/5) pukul 12.20 WIB.

Dua jenazah terduga teroris tersebut dipindahkan dari RS Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dengan diangkut menggunakan ambulans Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng bernomor polisi 1313 IX.

Jenazah penjual minuman yang diketahui bernama Nuriman (40) diangkut menggunakan ambulans Dokpol Polda DIY bernomor polisi 1305 XXIV.

Sekitar pukul 17.30 WIB jenazah Nuriman dikembalikan ke pihak keluarga Jalan Kantil III, RT 2/RW 3, Nomer 9-A, di Kampung Dukuh, desa setempat setelah diautopsi. (*)
(U.KR-WSN/Z003) 

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011