Banjarnegara (ANTARA News) - Tim SAR gabungan Polda Jateng, Polres, Kodim, Kodam IV/Diponegoro, Korem 071/Wijayakusuma, Minggu kembali menemukan 16 korban tanah longsor di Gaunungraja desa Sijeruk Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara, Jateng, dalam kondisi sudah meninggal dunia. Keterangan yang dihimpun dari Posko Bencana Alam di desa Sijeruk Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara, Minggu, menyebutkan, korban berhasil ditemukan sejak pagi hingga siang pukul 12.20 WIB dan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. Ke-16 korban tersebut adalah Mustofa (11), Nurudin (33), Ny Masroni (80), Ny Maruh (35), Ny Suwandi (40), Ny Rokiyah, Mukaromi (18), Khasani (107), Tuslam, Ny Sugeng (29), Taufik (15), Urip Bin Jamarui (13), Solikhin (5), Rifki (25), Ny Tuyah (28), dan Bapak Tuyah (32). Dengan ditemukannya 16 orang ini maka korban yang meninggal akibat benacana alam tanah longsor di desa Sijeruk Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara hari Rabu (4/1) pukul 05.00 WIB sebanyak 74 orang. Sedangkan berdasarkan hitungan statistik dari Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno ketika mengundang para kepala dusun itu maka yang tertimbun tanah hanya satu orang. Berdasarkan hitungan statistik, jumlah penduduk di desa Sijeruk (lima Rukun Tetangga yang tertimbun tanah longsor,red) sebanyak 655, berada di daerah pengungsian 525 orang, merantau ke daerah lain 43 orang, di rawat di Rumah Sakit 13 orang dan meninggal dunia 74 orang. "Tetapi kita belum tahu pasti jumlah penduduk. Kalau berdasarkan hitungan statistik tinggal satu orang tetapi kenyataan di lapangan, kita belum tahu," kata seorang petugas Posko Bencana Alam Desa Sijeruk. Sejak hari keempat atau Sabtu (7/1) proses pemandian jenazah tidak lagi di Posko II tetapi langsung di Posko I atau lokasi kejadian karena kondisi mayat yang sudah tertimbun selama ini sudah tentu tidak utuh lagi. Untuk mengantisipasi gangguan kesehatan masyarakat yang ada di Posko II dan sekitarnya maka proses pembersihan jenazah setelah diangkat dari tanah langsung dilakukan di Posko I. Kalau sebelumnya, begitu ditemukan langsung dilarikan ke Posko II untuk dimandikan kemudian dikafani serta langsung dimakamkan. Meski Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno sudah menghentikan proses evakuasi terhadap korban tanah longsor ini dengan pertimbangan kesehatan petugas yang mencari maupun yang memandikan jenazah tetapi peralatan berat masih bekerja dan Minggu sore ini baru ditarik dari lokasi kejadian. "Kita akan ganti dengan alat-alat ringan. Mulai hari ini yang kita lakukan bukan evakuasi tetapi reklamasi tetapi kalau ternyata ditemukan korban tentu kita bersyukur," katanya menegaskan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006