Jakarta (ANTARA) - Inggris melaporkan 93.045 kasus virus corona dalam periode 24 jam terakhir, memecahkan rekor kasus harian selama tiga hari berturut-turut dan menambah total kasus di negara itu menjadi 11.190.354.

Menurut angka resmi yang dirilis pada Jumat (17/12,  tambahan 3.201 kasus Omicron ditemukan di Inggris, menandai peningkatan harian terbesar sejak varian COVID-19 itu terdeteksi di negara tersebut. Jika ditotal, kasus Omicron yang ditemukan di Inggris kini berjumlah 14.909, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UK Health Security Agency/UKHSA).

Negara di Eropa itu juga melaporkan tambahan 111 kematian terkait virus corona, sehingga total kematian secara nasional menjadi 147.048.

Data terbaru itu muncul saat sebuah studi yang dilakukan oleh Imperial College London menunjukkan bahwa risiko penularan kembali dari varian Omicron lebih dari lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan varian Delta dan tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan dibandingkan varian virus corona sebelumnya. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Jumat mengatakan kepada Sky News bahwa Omicron merupakan ancaman yang sangat serius dan negara itu sedang menyaksikan kedatangan gelombang yang sangat serius.
 
Orang-orang berjalan melewati sebuah papan informasi yang mewajibkan penggunaan masker di London, Inggris, pada 9 Desember 2021. (Xinhua/Stephen Chung)Seseorang mengantre di luar Pusat Vaksinasi COVID-19 Langsung (Walk-in) di London, Inggris, pada 6 Desember 2021. (Xinhua/Ray Tang)


Sementara itu, Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon menyampaikan bahwa jumlah kasus varian Omicron telah meningkat signifikan di negara itu, dengan jumlah kasus berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari.

Kepala Tenaga Kesehatan Inggris Chris Whitty telah mengimbau warga untuk memprioritaskan acara yang penting bagi mereka menjelang Natal. Dia mengatakan rekor penerimaan harian di rumah sakit untuk COVID-19 dapat pecah dalam beberapa pekan mendatang, dan mendesak warga agar tidak bertemu dengan orang-orang yang tidak perlu.

Lebih dari 89 persen orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima suntikan vaksin pertama, sementara lebih dari 81 persen telah menerima kedua dosis, menurut data terbaru. Lebih dari 44 persen penduduk juga sudah menerima suntikan penguat (booster) atau dosis ketiga vaksin virus corona. 
 
Seseorang mengantre di luar Pusat Vaksinasi COVID-19 Langsung (Walk-in) di London, Inggris, pada 6 Desember 2021. (Xinhua/Ray Tang

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2021