Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden KH Abdurahman Wahid mengingatkan pemerintah agar tidak terlalu cepat bereaksi menyikapi penembakan tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) di perbatasan Timor Leste beberapa hari lalu oleh polisi setempat. "Apa yang terjadi di Timor Leste itu, penembakan tiga orang WNI itu menunjukkan betapa punya disiplin tinggi polisi Timor Timur itu," kata Gus Dur seusai Shalat Idul Adha 1426 H, di Mesjid Al Muawanah Ciganjur, Jaksel, Selasa. Menurut Gus Dur, ketiga orang itu sudah menyeberang dari perbatasan Indonesia ke Timor Leste sehingga ditembak. Bahkan ia menyebutkan Polisi Timor Leste melakukan proses penembakan yang sudah tepat. "Tidak percuma mereka belajar menembak," katanya. Sementara itu mengenai pihak yang dirugikan adalah orang Indonesia, menurut Gus Dur, hal itu merupakan akibat dari sebuah proses, dan bukan merupakan penyebab. "Kita protes namun kan harus tahu persis. Kita nggak bisa mengatur diri, mendisiplin rakyat kita sendiri. Percuma saja protes," tambahnya. Menurut Gus Dur, penjagaan dan mengawal kawasan perbatasan negara tidak akan ada artinya kalau tidak dilakukan dengan disiplin.. Mantan orang nomor satu di pemerintah itu minta masyarakat untuk melihat sebuah permasalahan dari berbagai segi sehingga memopunyai pandangan yang luas. "Jangan hanya melihat kepentingan nasional kita saja. Kepentingan kemanusiaan juga jauh lebih penting dari ideologi politik mana pun," kata Gus Dur. Ia meminta pemerintah melihat permasalahnnya secara jelas karena selain nada protes, Gus Dur belum mendengar langkah selanjutnya yang diambil pemerintah dalam penanganan insiden di perbatasan Timor Leste itu. Namun ia berharap hubungan Indonesia dengan negara yang melepaskan diri dari Indonesia itu tidak terusak oleh insiden penembakan itu. "Kalau kita selalu mengutamakan emosi, bisa pecah itu. Maka apa pun yang terjadi hal ini harus terselesaikan dengan semangat dan kepentingan kemanusiaan," tambahnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006