Sydney (ANTARA) - Saham-saham di bursa Australia berakhir menguat pada perdagangan Selasa, mencapai level tertinggi dalam dua minggu, ketika perusahaan biotek CSL Ltd memimpin saham perawatan kesehatan lebih tinggi dan penambang naik didukung reli harga bijih besi yang diperpanjang.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terangkat 0,86 persen atau 62,80 poin menjadi menetap di 7.355,00 poin, mencatat sesi terbaik sejak 8 Desember, dengan semua sektor kecuali real estat, industri dan pendidikan ditutup di wilayah positif.

Saham sektor perawatan kesehatan melonjak 3,9 persen di sesi terbaik mereka sejak Agustus 2020. Kunal Sawhney, kepala eksekutif di firma riset ekuitas Kalkine Group, mengatakan kenaikan tersebut terutama didorong oleh pemulihan CSL.

Saham CSL ditutup 4,9 persen lebih tinggi dalam kenaikan sesi kedua berturut-turut, setelah anjlok 8,8 persen minggu lalu terutama karena diskon peningkatan modal untuk mendanai akuisisi Vifor Pharma.

Di antara pencetak keuntungan lainnya, Cochlear dan Ramsay Health Care masing-masing melonjak 3,9 persen dan 3,1 persen.

"Optimisme yang lebih luas terlihat mendominasi sektor perawatan kesehatan," kata Sawhney.

Analis di Jefferies juga optimis pada sektor ini dengan ekspektasi bahwa meningkatnya kasus COVID-19 akan berkontribusi pada pendapatan patologi.

Saham-saham pertambangan menguat 1,1 persen, dengan Rio Tinto dan BHP Group masing-masing meningkat 3,2 persen dan 1,5 persen, karena harga bijih besi memperpanjang reli dan mencapai tertinggi multi-minggu di tengah harapan permintaan dari China.

Saham sektor energi menguat 1,6 persen. Perusahaan investasi Washington H Soul Pattinson And Co dan Ampol masing-masing bertambah 3,7 persen dan 2,0 persen.

Namun, perusahaan eksplorasi lithium Pilbara Minerals anjlok 9,0 persen menjadi pecundang teratas pada indeks acuan setelah memangkas perkiraan produksi tahunannya karena penundaan dan penutupan di lokasi proyek.

Sementara itu, risalah pertemuan bank sentral Australia pada 7 Desember menunjukkan dewan gubernur tidak memperkirakan varian Omicron akan menggagalkan pemulihan ekonomi negara itu.

Dewan juga mempertimbangkan bagaimana mengakhiri program pembelian obligasi mengingat kenaikan ekonomi yang cepat.

Di seberang Laut Tasman, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,71 persen atau 90,42 persen menjadi berakhir di 12.856,87 poin, meskipun negara itu menunda pembukaan kembali perbatasan internasionalnya hingga akhir Februari.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021