Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) terus melakukan kampanye tentang pentingnya Indonesia memprioritaskan pembangunan yang berorientasi ke maritim, sehingga dengan pembangunan ekonomi maritim, Indonesia akan mampu melunasi utang negara yang mencapai triliun rupiah.

"Ironis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan sumber daya alam berlimpah, tapi utang negara pun terus bertambah yang mencapai Rp 164,4 trilliun atau mengambil 13,68 persen dari anggaran belanja negara 2011,” kata Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Melambungnya utang tahun ini lanjut Paonganan disebabkan adanya peningkatan utang jatuh tempo. Total utang pemerintah yang membengkak pada Januari 2011 mencapai Rp 1.695 triliun atau naik Rp 17,13 triliun dibanding akhir 2010. Bila dikonversi ke kurs dolar Amerika Serikat, utang Indonesia sekitar 187,19 miliar dolar AS.

Sementara jika mengacu pada pendapatan kotor negara sebesar Rp 6,422 triliun, rasio utang Indonesia sebesar 26 persen. Jelas ini angka yang tidak kecil. Pertanyaan besar muncul, seberapa besar pemanfaatan sumber kekayaan Indonesia sebagai negara kepulauan bisa menutupi utang yang menumpuk tersebut.

"Guna menuju langkah ini diperlukan komitmen pemerintah fokus pada perekonomian nasional di bidang maritim. Ini karena Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi maritim yang besar dan beragam serta belum sepenuhnya dikelola," kata Paonganan.

Berbagai sektor dapat dikembangkan dalam upaya memajukan dan memakmurkan perekonomian negara, mulai dari perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi maritim, pertambangan dan energi, pariwisata bahari, angkutan  laut, jasa perdagangan, industri maritim, pembangunan maritim (konstruksi dan rekayasa), benda berharga dan warisan budaya (cultural heritage), jasa lingkungan, konservasi sampai dengan biodiversitasnya, ujarnya.

Konsenterasi pembangunan perekonomian di bidang maritim masih kata Paonganan,  diharapkan dapat mengatasi keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan dan stagnasi pertumbuhan ekonomi. Terlebih, katanya laut Indonesia memiliki potensi besar yang mampu menghasilkan produk-produk unggulan.

Banyak permintaan produk maritim lanjut Doktor lulusan IPB ini, akan  terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dunia. Sehingga, ekonomi maritim diyakini dapat menjadi unggulan kompetitif dalam memecahkan persoalan bangsa.

"Jika pemerintah serius dalam mengelola laut, kami yakin utang negara akan lunas dan masyarakat kita pun akan sejahtera, kami juga berharap ini bisa menjadi perhatian serius bagi pemimpin bangsa ini, jangan sampai utang negara ini terus menggunung dan tidak ada solusi untuk membayarnya," tandas Ongen sapaan akrabnya. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011