Jakarta (ANTARA) - Mengingat pemain yang siap bermain menjadi berkurang selama gelombang COVID-19, NBA bersama Asosiasi Pemain NBA sedang membahas pengurangan masa karantina bagi pemain yang terpapar penyakit itu, lapor laman The Athletic seperti dikutip Reuters, Jumat.

Tujuannya adalah merotasi pemain melalui karantina dalam waktu enam hari "berdasarkan ambang batas siklus tes COVID-19.

Tim-tim seperti Chicago Bulls, Los Angeles Lakers, dan Brooklyn Nets mengalami hantaman keras bulan ini setelah sejumlah pemain mesti isolasi mandiri terkait COVID-19. Bulan ini saja sekitar 100 pemain terdampak oleh virus ini.

Baca juga: Tuntaskan karantina, Zach LaVine perkuat kembali Chicago Bulls
Baca juga: Trevor Ariza terpaksa masuk karantina

Meskipun liga terpaksa menunda beberapa pertandingan bulan ini, Komisioner NBA Adam Silver mengatakan pekan ini bahwa NBA berencana terus melanjutkan kompetisi di tengah COVID-19 yang terus melonjak.

"Kami tentu saja sudah melihat semua opsi. Tapi jujur saja, kami menghadapi masalah apakah sekarang logis menangguhkan (kompetisi)," kata Silver. "Virus ini tak akan bisa diberantas. Dan kita harus belajar menghadapinya."

NBA memiliki tingkat vaksinasi 97 persen dengan lebih dari 65 persen pemain sudah disuntik booster, bahkan mewajibkan media dan non pemain disuntik booster mulai 5 Januari.

NBA memiliki lima pertandingan tepat saat Natal, namun liga kabarnya akan mengubah jadwal itu dengan hanya memprioritaskan tiga waktu bertanding.

Baca juga: NBA tak berencana hentikan liga musim ini meski COVID-19 merebak
 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2021