Banjarnegara (ANTARA News) - Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Djasri, menyatakan telah mengeluarkan status bencana di dataran tinggi Dieng menyusul meningkatnya aktivitas Kawah Timbang yang mendorong status kawasan itu ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga.

"Hari ini saya keluarkan Surat Pernyataan Bencana Dataran Tinggi Dieng," kata Djasri kepada wartawan di Posko Penanggulangan Bencana Dieng, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Senin.

Menurut dia, dalam surat bernomor 360/1560/V/2011 tertanggal 30 Mei 2011 disebutkan bahwa telah terjadi bencana Gunung Dieng yang mengalami erupsi dan mengeluarkan gas beracun (CO2).

Oleh karena itu, kata dia, dengan dikeluarkannya status siaga di wilayah Kecamatan Batur, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyatakan tanggap darurat sejak tanggal 30 Mei hingga 12 Juni 2011.

Terkait hal itu, lanjutnya, dilakukan upaya penanganan darurat berupa penyaluran logistik, evakuasi, pencarian, dan pertolongan.

"Untuk itu, saya datang ke sini untuk mengecek persiapan penanganan darurat. Kami minta teman-teman di sini melakukan penanganan darurat, termasuk memantau wilayah dalam radius satu kilometer dari Kawah Timbang," katanya.

Disinggung mengenai kemungkinan penetapan status bencana tersebut akan memengaruhi kujungan wisatawan, dia mengatakan, hal itu tetap akan berpengaruh terhadap kawasan wisata Dieng.

"Jelas ada pengaruh walaupun sebenarnya tidak ada pengaruhnya karena yang dikunjungi kawasan candi, Kawah Sikidang, dan beberapa kawah lainnya. Kalau Kawah Sinila dan Kawah Timbang sejak dulu sudah ada larangan untuk dikunjungi," kata dia menegaskan.

Sementara itu, Camat Batur Sarkono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua lokasi pengungsian, yakni Balai Desa Batur dan Sekolah Menengah Negeri 1 Batur.

Menurut dia, evakuasi dilakukan sejak Minggu (29/5) malam pukul 23.30 WIB.

Akan tetapi, kata dia, sebagian besar pengungsi kembali ke rumah masing-masing pada pagi hari untuk berladang. "Sebenarnya kami melarang mereka pergi ke ladang," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, sebanyak 270 keluarga dievakuasi pada Minggu malam.

Sebagian besar berasal dari Dukuh Simbar, Desa Sumberejo, yang jumlahnya mencapai 140 keluarga. Selain itu, sejumlah warga dari Dukuh Sumber, Serang, dan Kali Putih, Desa Sumberejo, turut mengungsi.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011