Indeks harga saham gabungan BEI ditutup turun 6,24 poin atau 0,16 persen menjadi 3.826,14. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 0,61 poin atau 0,09 persen ke posisi 680,68 poin.
Pada perdagangan saham hari ini terlihat kurang ramai, terjadi transaksi frekuensi perdagangan mencapai 80.191 kali, pada volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,474 miliar lembar saham dengan total nilai Rp2,89 triliun.
"IHSG masih mengalami konsolidasi karena masih minimnya sentimen di dalam maupun di luar negeri," ujar Analis Universal Broker Satrio utomo di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, saham-saham berkapitalisasi besar seperti saham PT Telkom (TLKM), dan Bank BCA (BBCA) yang mengalami tekanan jual paling dalam sepanjang perdagangan hari ini.
"Hari ini saham TLKM melemah sebesar Rp100 ke posisi Rp7.600, dan saham BBCA juga melemah Rp50 Rp7.100," kata dia.
Kendati demikian, tambah dia, pelemahan indeks BEI lebih dalam hari ini tertahan oleh pelaku pasar asing yang mencatatkan nilai beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp9,811 miliar.
"Asing yang masih masuk ke pasar menahan indeks BEI terkoreksi lebih dalam," kata dia.
Ia mengatakan, sat ini pelaku pasar juga masih `wait and see` atas krisis finansial yang terjadi di Yunani apakah imbasnya akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dunia.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar juga masih menunggu pengumuman data inflasi Mei 2011, dan indeks dalam negeri juga masih dipengaruhi bursa global yang belum kondusif.
Ia memprediksi, indeks BEI pada perdagangan besok, Selasa (31/5) di kisaran level batas bawah dan batas atas diposisi 3.813-3.836 poin.
Sementara, pada perdagangan saham hari ini, sebanyak 90 saham tercatat menguat, sementara 142 saham tertekan, dan 102 saham belum bergerak harganya (stagnan).
Bursa regional diantaranya Indeks Hang Seng menguat 66,25 poin (0,29 persen) ke level 23.184,32, Nikkei-225 turun 16,97 poin (0,18 persen) ke level 9.504,97, dan Indeks Straits Times menguat 5,87 poin (0,19 persen) ke level 3.140,60.
(KR-ZMF/B012)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011
