Jakarta (ANTARA News) - Pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi pertanda bagi perusahaan-perusahaan tanah air untuk bertransformasi menjadi perusahaan 'Kelas Dunia'.

Philip Kotler, kampiun marketing internasional asal Amerika Serikat, mengungkapkan hal itu setelah melihat beberapa kajian, antara lain dari lembaga moneter internasional, (IMF) yang memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara dengan pertumbuhan GDP tercepat dari 18 negara maju dunia pada tahun 2015.

"Ini saatnya untuk menjadi perusahaan kelas dunia," kata Kotler di hadapan sekitar seribu peserta seminar bertajuk 'Going World Class With The New Chapter of Marketing' di The Ritz Charlton, Jakarta, Senin.

Menjadi perusahaan kelas dunia, Kotler menjelaskan, berarti harus memenuhi dua syarat. Pertama menyediakan produk atau layanan berstandar internasional dan kedua didukung oleh pasar yang berkelas dunia pula.

Dua syarat itu, menurut Kotler, telah dipenuhi oleh Indonesia, terutama tersedianya dukungan dari kelompok masyarakat kelas menengah yang jumlahnya terus bertumbuh di Indonesia. Kelompok masyarakat ini, dalam istilah Kotler, disebut segmen pasar Glocal.

"Mereka ini adalah konsumen yang membutuhkan produk khusus, dengan standar yang mendekati kelas dunia, dan mampu membayar sedikit di bawah harga konsumen dunia," ujar Kotler dalam seminar yang digelar oleh Markplus.Inc itu.

Sementara itu, pendiri Markplus.Inc, Hermawan Kertajaya, juga menegaskan pentingnya menjadi perusahaan kelas dunia meski tanpa harus menjadi pemain global.

"Menjadi kelas dunia tidak harus menjadi pemain global, bisa tetap menjadi perusahaan lokal atau menjadi pemain regional, tetapi harus tetap dengan standar dunia," kata Hermawan meyakinkan.

"Kalau tidak 'world class', maka akan dilibas," tegas Hermawan mengingatkan.

(Ber/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011