Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris jenderal Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan menyayangkan banyaknya nilai-nilai Pancasila yang terdegradasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karenanya perlu adanya komitmen bersama untuk mengembalikannya.

"Sekarang banyak nilai-nilai Pancasila yang terdegradasi. Perlu ada pengembalian komitmen bersama-sama untuk bisa mengamalkan nilai-nilai pancasila secara nyata. Jangan hanya semboyan, tetapi mampu menjadi landasan etika dan moral dalam pembangunan pranata politik, pemerintahan, ekonomi,penegakkan hukum, politik, sosial budaya dan berbagai aspek kehidupan lainnya," kata Sekjen PAN Taufik Kurniawan di gedung Parlemen Senayan Jakarta, Rabu.

Hari ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahirnya Pancasila ke-66. Peringatan dilaksanakan dengan mengelar resepsi yang diisi dengan pidato dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Presiden BJ Habibie dan mantan Presiden Megawati.

Menurut Taufik, di partainya sendiri, nilai-nilai Pancasila sudah tertanam di dalam aturan partai. Sehingga di dalam proses perekrutan kader tambahnya dilakukan penanaman kualitas SDM terutama bagi elit-elit partai yang duduk di pemerintahan maupun di parlemen

"Sebagai bagian dari simbol pilar demokrasi, tentunya PAN sudah seringkali melaksanakan proses kaderisasi kami tanamkan pengejawantahan nilai pancasila di dalam AD/ART," kata Taufik Kurniawan.

Karena itu tambahnya perlu ditekankan kepada seluruh kader, maupun elit parpol yang duduk di legislatif hingga eksekutif, sebagai pejabat publik hakikatnya harus bisa bermanfaat untuk bangsa dan negara.

Taufik juga mengimbau seluruh masyarakat dapat mengembalikan seluruh tatanan kebangsaan yang tersirat dalam pengamalan pancasila.

Taufik menyusulkan perlunya program ataupun langkah nyata yang dikedepankan oleh PAN adalah akan memecat kader yang terlibat dalam tindakan gerakan NII ataupun yang menjadi terdakwa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Saat ini yang menjadi kekhawatiran masyarakat adalah maraknya kasus KKN, dan makar NII," kata Taufik.

Lebih lanjut Taufik yang juga Wakil Ketua DPR bidang Kesra yang juga membawahi Komisi X yang membidangi pendidikan, menyatakan, pemerintah perlu juga memberi penekanan yang lebih kepada lembaga pendidikan agar pelajaran tentang Pancasila kembali diperkuat, sebagaimana dulu di jaman orde baru pernah diajarkannya P4.

"P4 itu bagus dengan penguatan Pancasila. Sayangnya pemerintahan yang lalu itu tidak senafas dengan pemahaman Pancasila yang mereka gembar-gemborkan itu. Jadi untuk di jaman reformasi ini, pendidikan dini mengenai Pancasila dan pilar kebangsaan yang lain, harus diberi porsi yang lebih lagi. Jangankan mengetahui isi UUD45, isi dari Pancasila ataupun lagu Indonesia Raya saja banyak pelajar yang tidak hapal," katanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011