Bukittinggi (ANTARA News)- Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera akan mengajukan nama calon Panglima TNI ke DPR-RI untuk dibahas. "Rencananya sesegera mungkin, setelah Bapak Presiden pulang dari sini," katanya atas pertanyaan ANTARA di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat. Ketika ditanyakan apakah Senin (16/1) depan nama calon Panglima TNI pengganti Jenderal Endriartono Sutarto itu sudah diserahkan ke DPR, Sudi menjawab, "bisa saja, pokoknya secepatnya." Namun demikian ia menegaskan hal itu dilakukan bukan karena desakan pihak manapun, termasuk bukan untuk menjawab desakan fraksi PDI-P agar Presiden segera mengajukan nama calon Pangima TNI. Sudi menjelaskan, sesuai kesepakatan antara Presiden dengan Pimpinan DPR beberapa waktu lalu, dalam waktu yang tidak terlalu lama Presiden akan mengirimkan nama calon Panglima TNI untuk menjalani "fit and proper test" di DPR. Ia juga menyebutkan Presiden telah memiliki beberapa nama calon Penglima TNI, namun belum bisa diumumkan. "Tunggulah, sepulang dari Bukittinggi nama calon Penglima itu akan kita kirim ke DPR," tambahnya. Sebelumnya, juru bicara kepresidenan, Andi Mallarangeng mengatakan Presiden telah mengantongi satu nama calon Panglima TNI dan dalam waktu dekat segera diajukan ke DPR. "Pokoknya ada satu nama....., hanya satu nama," katanya kepada ANTARA di Bukittinggi, Kamis. Namun demikian ia juga menolak menyebutkan satu nama calon Panglima TNI yang akan diajukan Presiden itu. "Pokoknya ada satu nama," ujarnya. Tentang jadwal pasti pengajuan nama calon itu sendiri, Andi Malarangeng juga hanya mengatakan akan dilakukan sesegera mungkin. Menurut dia, sejak awal Presiden telah menekankan bahwa pengajuan nama calon Panglima TNI ke DPR-RI sebaiknya menunggu selesainya masa reses. Alasannya, calon yang diajukan tidak juga akan segera dibahas jika diajukan pada saat reses. "Setelah masa reses, dan suratnya (surat pengajuan calon Panglima TNI, red) dikirim dengan waktu yang tidak terlalu lama, sehingga bisa segera dibahas pada kesempatan yang pertama," katanya. Calon pengganti Jenderal Endriartono Sutarto yang memasuki masa pensiun itu pernah diajukan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri beberapa saat sebelum Pemilu 2004. Namun surat usulan yang pada waktu itu sudah sampai ke Komisi I DPR-RI batal dibahas karena Presiden Yudhoyono dan DPR sepakat menangguhkan pembahasannya. Megawati sendiri ketika itu mengajukan nama Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai calon pengganti Endriartono Sutarto.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006