Poso (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, gejolak yang terjadi di Poso dalam beberapa hari terakhir seperti penemuan bom rakitan aktif dan tempat pelarian pelaku penembakan polisi hanya gerakan individual.

"Potensi-potensi konflik itu tidak ada lagi, itu hanya gerakan individual saja," kata Jusuf Kalla di Poso, setelah meninjau kemajuan pembangunan proyek PLTA Sulewana di Poso, Sulteng, Kamis petang.

Jusuf Kalla meninggalkan Bandara Kasiguncu, Poso, pukul 18.00 WITA menuju Makassar Sulawesi Seletan dengan menggunakan pesawat carter jenis Cassa PK-BVV milik Susi Air. Mantan Wakil Presiden itu didampingi beberapa orang pengawal pribadinya.

Selama beberapa jam di Poso, Jusuf Kalla menyempatkan diri bertemu dengan jajaran kepolisian dan TNI di Poso. Menurut dia, hasil pertemuannya tersebut terungkap bahwa saat ini potensi-potensi konflik di Poso tidak ada lagi. Kalaupun ada itu hanya gerakan individual.

Jusuf Kalla berharap agar masyarakat dan seluruh tokoh-tokoh yang ada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, harus menyadari agar tidak terjadi lagi konflik seperti pada beberapa tahun sebelumnya.

Nama Poso kembali muncul ke permukaan dalam beberapa hari terakhir pascapenyerangan bersenjata yang menewaskan dua polisi di Palu, Rabu (25/5).

"Tokoh-tokoh masyarakat di Poso harus menyadari bahwa jangan terjadi lagi seperti dulu," kata

Menurut Jusuf Kalla, masyarakat di Poso tidak terlalu menanggapi adanya penemuan bom rakitan aktif dan sebagai tempat persembunyian pelaku penembakan polisi di Palu.

"Bahkan masyarakat turut membantu aparat," katanya.

Menurut Jusuf Kalla, perekonomian di Poso dan Sulawesi Tengah pada umumnya sebentar lagi akan lebih maju jika PLTA Sulewena sudah beroperasi. Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut optimistis, jika PLTA sudah terbuka investasi akan maju sehingga bisa membuka lapangan kerja.

"Sekarang mari kita pikirkan ekonomi kita agar lebih baik," katanya.

Jusuf Kalla memperkirakan pengerjaan PLTA Sulewana akan rampung akhir tahun ini dengan daya 160 Megawatt. Menurut dia, perusahaan pembangkit akan mengutamakan kebutuhan listrik di Sulteng.

"Kalau ada sisanya baru kita alirkan ke SUlawesi Selatan," katanya.

Jusuf Kalla mengatakan, dalam sebulan terakhir pembangunan PLTA Sulawena di Poso sedikit terganggu karena cuaca yang buruk. Akibat curah hujan yang tinggi kata dia, para pekerja sulit beraktivitas.

"Tetapi kita usahakan akhir tahun ini sudah beroperasi," katanya.(*)

(T.A055/ANT)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011