Moskow (ANTARA News) - Pihak berwenang di Rusia tengah Jumat pagi berusaha memadamkan kebakaran yang melanda satu depot senjata yang menyimpan sekitar 10.000 ton peluru sehingga memaksa lebih dari 28.000 orang mengungsi.

Akibat dari kebakaran pada malam hari di depot senjata-senjata dekat kota Izhevsk, wilayah Udmurtia, Volga itu empat orang mengalami luka bakar dan dirawat di rumah sakit, kata kementerian urusan darurat dalam sebuah pernyataan.

Kantor RIA Novosti menyebut jumlah mereka yang cedera 30 orang, tetapi yang dirawat di rumah sakit hanya delapan orang.

"Lebih dari 28.000 orang telah diungsikan," kata kementerian itu.

Kementerian pertahanan mengatakan personil militer di depot itu tidak mengalami cedera.

Menurut sebuah laporan dari lokasi itu pada sekitar pukul 06:30 waktu Moskow ( 09:30 WIB), tidak ada korban di kalangan personil militer akibat kebakaran dan ledakan-ledakan peluru itu," kata pernyataan itu.

"Pada saat itu kekuatan ledakan peluru lemah," kata kementerian urusan darurat Jumat pagi. "Tidak ada ancaman pada desa-desa terdekat dan kota Izhevsk."

Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran itu dibantu pesawat-pesawat yang menyemprotkan air, kata para pejabat yang membahkan peralatan robot juga dikerahkan.

Kebakaran itu terjadi di depot yang terletak dekat desa Pugachyoyo persis sebelum tengah malam, kata kementerian urusan darurat.

"Depot-depot yang menyimpan peluru-peluru artileri klasik terbakar. Ledakan-ledakan peluru terjadi di seluruh daerah satuan militer," kata kementerian itu.

Ledakan-ledakan di depot-depot senjata militer relatif selalu terjadi di Rusia dan sering akibat tidak diterapkannya seluruh peraturan keselamatan.

Pada akhir bulan lalu satu kebakaran yang sama terjadi di depot amunisi di daerah Bashkortostan yang menimbulkan ledakan-ledakan dan memaksa pengungsian ribuan orang sekitar lokasi itu, kata para pejabat.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011