Gaza City, Palestina (ANTARA News/AFP) - Para pejabat Nesir di perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza menutup tempat pelintasan itu, Sabtu, kata polisi Palestina kepada AFP.

Ayub Abu Shaa, kepala satuan polisi Hamas di Rafah, mengatakan pesan telepon ke pihak Mesir tidak dijawab dan ratusan warga Palestina yang berusaha memasuki Mesir menghadapi sebuah pintu gerbang yang dikunci.

Menurut satu sumber keamanan di Mesir, pelintasan itu ditutup untuk menyelesaikan pekerjaan pada Jumat dan usaha-usaha sedang dilakukan untuk memungkinkan bus-bus Palestina lewat.

Pihak keamanan dan televisi pemerintah Mesri kemudian mengatakan bahwa pelintasan telah dibuka kembali tetapi hanya untuk para pejalan kaki,sementara pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilakukan mencegah kendaraan lewat.

Para pejabat Palestina setelah itu mengatakan bahwa perbatasan itu masih ditutup tetapi polisi Hams meminta warga Palestina menjauh dari pagar perbatasan.

Mesir membuka kembali pelintasan Rafah, satu-satu jalan masuk dan keluar Gaza yang tidak dikuasai Israel, bulan lalu setelah sebagian besar ditutup sejak Juni 2006 ketika Israel memberlakukan blokade setelah para pejuang Palestina menangkap seorang serdadu Israel.

Blokade Israel diperketat setahun kemudian ketika Hamas menguasai wilayah Gaza, dengan Mesir bekerja sama memperketat gerakan orang melalui Rafah.

Keputusan Mesir untuk membuka kembali Rafah secara permanen dibuat lebih dari tiga bulan setelah mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak mengundurkan diri setelah 18 hari protes besar-besaran di jalan menentang kekuasaannya.

Penutupan mendadak itu dilakukan sehari setelah Lebanon melarang warganya mendekati perbatasan dengan Israel, Ahad, ketika warga Palestna memperingati 44 tahun sejak Israel merebut Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari tahun 1967.

Para warga Palestina di Lebanaon dan negara Arab lainnya yang bertetangga dengan Israel mengatakan mereka berncana akan melakukan unjuk rasa di perbatasan-perbatasan negara Yahudi itu untuk memperingati ulang tahun itu.(*)
(Uu.H-RN/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011