"Diperkirakan Juli mendatang sudah selesai seluruhnya, dan kini hanya tinggal kesiapan pemerintah daerah untuk membangun jalur transportasi massal itu," kata Manager Humas PT KAI Divre II Sumbar SY Romeyo di Padang, Minggu.
Menurut dia, tidak masalah KA Commuter lebih awal tiba di Padang, meskipun fisik jalurnya ditargetkan baru operasional pada 2012.
Dia mengatakan, pemerintah daerah masih dalam tahap pembebasan lahan untuk pembukaan jalur KA Commuter yang akan melayani Simpang Haru Padang - Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Namun, tahap awal akan melayani Padang - Duku Kabupaten Padangpariaman, sambil menunggu proses pembebasan lahan untuk jalur Padang - BIM yang merupakan program jangka pendek Pemprov Sumbar, bersamaan dengan segera dibukanya jalur Indarung - Solok untuk kereta barang.
Rangkaian kereta api dengan tiga gerbong yang berkapasitas muatan 100 hingga 120 orang penumpang itu, didatangkan dari Jakarta.
Jenis railbus yang akan didatangkan Juli mendatang itu, mirip shinkansen, kereta api milik Jepang.
Di Jepang, Shinkansen sering dipanggil kereta peluru, karena jalur kereta api cepat Jepang yang dioperasikan oleh empat perusahaan dalam grup Japan Railways.
Moda transportasi massal itu, katanya, akan memudahkan masyarakat bepergian dari Padang keBIM dan terhindar dari macet.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Akmal mengatakan, pembangunan jalur kereta api dipastikan mulai 2012 mendatang. Meskipun dukungan pemerintah pusat sudah ada, tapi alokasi anggarannya senilai Rp67 miliar pada APBN tahun mendatang.
"Pemprov Sumbar telah mengalokasi sebesar Rp5 miliar pada 2011 untuk ganti rugi pembebasan tanah masyarakat untuk sejumlah jalur KA tersebut," katanya.
Manajemen PT KAI Divre II Sumbar, pada 2012 mendatang juga memulai proyek rehabilitasi jalur KA yang sudah berhenti beroperasi atau dilintasi, seperti Pariaman-Naras- Sungai Limau.
Saat ini KA yang beroperasi yaitu, KA Reguler Sibinuang rute Padang-Pariaman sebanyak empat kali sehari.(*)
KR-SA/M008
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011
