Batam (ANTARA News) - Otoritas dan nelayan Malaysia menemukan enam jenazah yang diduga tenaga kerja Indonesia yang tenggelam bersama kapal kayu yang ditumpanginya saat hendak pulang ke tanah air.

"Pihak APMM, polis marin nelayan telah menemukan mayat lagi yang diduga korban boat pancung," kata Konsul Konsulat Jenderal RI Johor Bahru Jonas Lomban Tobing melalui telepon, Minggu.

Sepanjang Minggu (5/6), hingga sekitar pukul 14.00 WIB, otoritas Malaysia dan nelayan menemukan empat TKI dalam kondisi tidak bernyawa. Sebelumnya, APMM menemukan dua korban meninggal secara terpisah.

Dengan ditemukannya enam korban meninggal, KJRI mencatat tinggal satu orang korban lagi yang masih hilang.

Sesosok mayat ditemukan di Sungai Rengit Malaysia, Minggu Siang, sementara tiga jenazah lainnya ditemukan di sekitar tempat kejadian di Tanjung Ayam, Minggu pagi.

Tobing mengatakan empat mayat kini berada di Balai Polis Sungai Rengit, untuk kemudian dipindahkan ke Hospital Kota Tinggi Johor untuk divisum.

"Sementara identitas mayat tersebut belum ditemukan," kata dia.

Menurut Tobing, karena kondisi korban sudah membusuk dan rusak, maka para korban tidak dapat dibawa ke Indonesia, melainkan langsung dikubur di negeri jiran.

Dari enam korban meninggal, otoritas Malaysia dan KJRI dapat mengidentifikasi seorang di antaranya adalah Jumagin, lahir di Trenggalek, 25 April 1971 dan beralamat di Dusun Depok, RT12/14 Desa Karang Anyar Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, berdasarkan KTP yang ditemukan di saku baju korban.

Kapal kayu yang membawa 24 TKI dan dua tekong tenggelam di Perairan Tanjung Ayam Malaysia, Rabu dini hari, dalam perjalanan ke Batam.

Kapal kayu yang tenggelam Rabu sekitar pukul 3.30 WIB dipastikan ilegal karena berlayar tidak melalui pelabuhan resmi.

Sebanyak 17 TKI ditemukan selamat setelah tujuh jam terapung-apung di Perairan Malaysia. Seluruh korban hidup dibawa ke Batam untuk ditampung sementara sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing. (*)
ANT

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011