"Bencana alam di Jepang, ketidakpastian situasi di Timur Tengah dan Afrika, ditambah kenaikan tajam dalam harga minyak mentah telah memangkas keuntungan industri penerbangan itu yang diperkirakan hingga 4 miliar dolar AS tahun ini," kata Dirjen Giovanni Bisignani pada pertemuan tahunan IATA.
(Uu.SYS/C/S004/C/S004)
(*)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011