London (ANTARA) - Inggris telah menyetujui pil COVID-19 yang diproduksi Pfizer untuk para pasien di atas usia 18 tahun yang memiliki infeksi ringan hingga sedang dan berisiko tinggi penyakit mereka memburuk.

Persetujuan datang ketika negara itu berjuang membangun pertahanannya di tengah rekor harian kasus baru COVID-19 pada Kamis (30/12), ketika data pemerintah menunjukkan lonjakan kasus COVID-19.

Berdasarkan data, pil itu, Paxlovid, paling manjur bila diminum selama tahap awal COVID-19, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan pada Jumat, seraya merekomendasikan agar obat tersebut digunakan dalam waktu lima hari sejak gejala timbul.

Pfizer bulan ini mengatakan Paxlovid menunjukkan kemanjuran hampir 90 persen dalam mencegah orang harus dirawat inap dan kematian pada pasien berisiko tinggi, dan data laboratorium baru-baru ini menunjukkan obat tersebut mempertahankan efektivitasnya terhadap varian Omicron yang menyebar cepat.

“Kami sekarang memiliki obat anti virus lebih lanjut untuk pengobatan COVID-19 yang dapat diminum daripada disuntikkan. Ini berarti dapat diberikan di luar pengobatan rumah sakit,” kata kepala MHRA June Raine dalam pernyataan.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Inggris: 90 persen pasien di ICU belum divaksin 'booster'

Baca juga: London diguncang Omicron, Inggris catat rekor kasus COVID-19


 

Pemerintah jajaki 3 jenis obat COVID-19 baru

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2021