Lebak (ANTARA News) - Sekitar 30 warga Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengalami luka-luka akibat putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Barunay dan Desa Mekarsari di wilayah itu.

"Peristiwa itu terjadi Senin (6/6) sore saat 55 warga hendak pulang melintasi jembatan itu setelah menonton pertandingan sepakbola," kata Suryadi, warga Desa Barunay Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak, Selasa.

Ia mengatakan, warga yang mengalami luka-luka tersebut dilarikan ke Puskesmas setempat dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebagian besar para korban ambruknya jembatan gantung sepanjang 70 meter dengan ketinggian delapan meter sudah kembali ke rumah masing-masing.

Mereka para korban mengalami luka-luka, seperti lebam, patah tulang dan gigi rontok.

Menurut dia, terputusnya jembatan gantung diduga lima tali yang membentang sebagai pegangan dan pijakan kaki tidak kuat menahan beban karena 55 warga melintas secara bersamaan.

Menurut dia, dari 55 warga yang melintasi jembatan gantung terputus diantaranya 30 orang mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan medis Puskesmas.

"Saat kami melihat warga berjatuhan kami langsung menghubungi aparat desa dan kecamatan untuk segera memberikan pertolongan," katanya.

Sementara Asisten Daerah (Asda) IV Bagian Humas Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak, Tajudin mengatakan pihaknya begitu menerima laporan ambruknya jembatan gantung langsung menerjunkan sebanyak 18 tenaga medis untuk melakukan pertolongan.

"Dari 30 warga yang mengalami luka-luka secara intensif dilakukan pengobatan karena sebagian mengalami patah tulang dan gigi rontok setelah terbentur bebatuan yang ada di bawah jembatan," katanya.(*)

(U.KR-MSR/B013)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011