Mamuju (ANTARA News) - Anggaran yang diusulkan untuk membangun sarana permukiman layak bagi suku terasing yang dikenal dengan sebutan Suku Bunggu di Kabupaten Mamuju Utara sekitar Rp15,4 miliar.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Kamis, mengatakan, anggaran yang diusulkan pemerintah provinsi Sulbar untuk membangun sekitar 700 unit rumah yang layak huni bagi suku bunggu di Kabupaten Mamuju Utara (Matra) sekitar Rp15,4 miliar.

Ia mengatakan proposal anggaran yang diusulkan pemerintah di Sulbar untuk pembangunan pemukiman layak bagi suku Bunggu tersebut telah disusun melalui Dinas Sosial Provinsi Sulbar.

"Anggaran itu akan segera diusulkan kepada Kementerian Sosial untuk disetujui agar Suku Bunggu yang masih hidup di pohon dapat segera memiliki permukiman yang layak huni," katanya.

Menurut dia, anggaran sekitar Rp15,4 miliar jika sudah disetujui Kementerian Sosial akan digunakan untuk membangun permukiman Suku Bunggu, dengan membagi anggaran Rp22 juta setiap kepala keluarga (KK).

Ia mengatakan pemerintah di Sulbar sebelumnya telah membangun sarana permukiman yang layak bagi suku bunggu sekitar 50 unit rumah pada tahun 2010, dengan menggunakan anggaran APBN sekitar Rp750 juta.

Namun, kata dia, permukiman yang telah dibangun pemerintah itu dirasakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga Suku Bunggu, karena masih terdapat 700 KK yang masih tinggal di pohon.

"Mereka masih tinggal di pohon karena tidak punya rumah yang layak," katanya.

Ia mengatakan Suku Bunggu yang banyak menghuni daerah pegunungan batu di Kabupaten Mamuju Utara selama ini telah menyingkir masuk ke hutan untuk mencari tempat hidup yang baru akibat tergusur aktivitas perusahaan perkebunan.

Oleh karena itu, kata dia, mereka harus memperoleh perhatian dari pemerintah. (MFH/M008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011