Santo Domingo (ANTARA News/AFP) - Jumlah kematian terkait penyebaran kolera di Republik Dominika melonjak dari 23 menjadi 36 orang selama dua pekan terakhir, sedangkan jumlah infeksi meningkat dari 1.288 menjadi 1.563 orang, demikian kata pejabat kesehatan, Kamis (9/6).

Departemen Kesehatan menyebutkan, pada pekan lalu, 132 orang terinfeksi dan dua orang meninggal akibat kolera, termasuk anak-anak di bawah umur.

Sekitar 143 lainnya dikonfirmasi terinfeksi di berbagai daerah yang berbeda sejak pekan sebelumnya.

Karena meningkatnya jumlah kematian kolera dan infeksi, Menteri Kesehatan Dominika mengharuskan lembaga lokal meningkatkan pencegahan dan tindakan pengendalian atas sebaran penyakit mematikan itu.

Kolera adalah suatu infeksi usus yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hal ini dapat menyerang dengan cepat, menyebabkan diare, muntah, dan mual yang mengarah pada dehidrasi parah dan kadang-kadang kematian.

Wabah kolera di Dominika ini pertama kali terdeteksi pada November 2010. Pihak terkait meyakini wabah ini datang dari Haiti, di mana sedikitnya 5.332 orang telah meninggal dunia akibat kolera dan 310.000 lainnya terinfeksi.

Pada puncaknya, puluhan orang meninggal setiap hari di Haiti, pada saat penyakit itu merajalela di tenda-tenda yang dibangun tak lama setelah bencana gempa bumi tahun lalu.

Sebuah penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa penyakit yang menyerang di Haiti itu memiliki kesamaan dengan turunan penyakit serupa di Asia Selatan. Namun PBB tidak mengkonfirmasi dugaan yang tersebar luas bahwa wabah kolera di Haiti itu berasal dari pasukan penjaga perdamaian Nepal.

(Uu.SYS/C/H-AK/C/S004) (*)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011