Ambon (ANTARA News) - Wali Kota Ambon, Jopi Papilaja, menyosialisasikan program Australian Development Scholarship (ADS) yang menyediakan 400 beasiswa bagi pelajar Indonesia yang berminat melanjutkan studi ke jenjang Master (S2) dan Doktor (S3) pada 2012.

"Saya di-email tawaran beasiswa dari Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia dan menilai strategis sehingga disosialisasikan kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkup Pemkot Ambon maupun dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta di Maluku," katanya, di Ambon, Senin.

Pemerintah Australia melalui program ADS menyediakan 400 beasiswa pendidikan bagi pelajar Indoneisa yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2 maupun S3 pada 2012 dengan batas waktu pendaftaran pada 26 Agustus 2011.

Beasiswa tersebut terdiri atas tiga program yaitu Australian Development Scholarships (ADS), Australian Leadership Awards (ALA), serta Endeavor Awards.

"Programnya strategis, sehingga perlu dimanfaatkan para dosen di Maluku untuk meningkatkan karier," ujar Papilaja.

Pemerintah Australia melalui AusAID memberikan kesempatan kepada setiap warga Indonesia untuk mengajukan aplikasi dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan maksimal berusia 42 tahun saat pengajuan aplikasi.

Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu IPK minimal pendidikan S1 2,50 dan nilai TOEFL 500, serta mengirim aplikasi lewat Internet.

Bidang studi yang disediakan meliputi pembangunan berkelanjutan dan ekonomi manajemen, demokrasi, keadilan dan tata kelola pemerintahan dan lainnya yang akan ditempatkan di 40 perguruan tinggi yang ada di Australia.

Dokumen yang harus disiapkan berupa akta kelahiran, fotocopy KTP dan paspor, daftar riwayat hidup dalam Bahasa Inggris, fotocopy ijazah dan transkip nilai S1 yang dilegalisasi, hasil tes TOEFL satu tahun terakhir, referensi pembimbing untuk program S3, dan proposal penelitian bagi pelamar S2.

Program tersebut menyediakan dana yang diberikan mencakup biaya pendidikan, bantuan tutorial tambahan, perjalanan, kerja lapangan di luar Australia, anggaran pemukiman, penyertaan keluarga dan hidup, asuransi kesehatan, pelatihan Bahasa Inggris, dan perjalanan reuni keluarga.

Sebelumnya Staf Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Aswinny Sudhiani, mengatakan beasiswa tersebut merupakan kerja sama Australia dengan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang lebih makmur, demokratis dan memiliki sumber daya manusia dengan kualifikasi S2 guna mendukung kesuksesan pembangunan.

Panitia setiap tahun menerima sekitar 3.500 aplikasi untuk kemudian diseleksi menjadi 400 orang terdiri atas 75 persen dialokasikan kepada pegawai negeri sipil dan 25 persen lainnya ditujukan ke umum. (L005/B/A011)

(T.L005/B/A011/A011) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011