Islamabad (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sedikitnya dua orang tewas dan lima lainnya terluka pada saat seorang pembom bunuh diri menghantam sebuah bank swasta di ibu kota Pakistan Islamabad Senin sore, menurut wartawan Xinhua di tempat.

Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut laporan saluran TV lokal Urdu ARY.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengutuk serangan teroris itu.

Perwira senior polisi Tahir Alam mengatakan kepada media lokal bahwa seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya setelah ia berhenti di pintu masuk sebuah bank swasta di bagian selatan kota.

Pengawal tewas di tempat dan polisi mengepung tempat kejadian sesaat setelah ledakan.

Lima orang luka-luka telah dipindahkan ke Pakistan Institute of Medical Sciences, sebuah rumah sakit utama pemerintah yang dikelola di ibukota.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Xinhua bahwa mobil Toyota Corolla putih membawa tiga orang berhenti di depan bank dan menurunkan seorang berumur 20-25 tahunan berjenggot terang dan kemudian pergi.

Ledakan itu terjadi ketika orang itu akan memasuki bank, kata saksi mata.

Bank bernama Sutra secara bersama-sama dimiliki oleh Arab Saudi dan Pakistan.

Lucy, warga di dekat bank, mengatakan kepada Xinhua bahwa dia mendengar ledakan besar sementara dia duduk bermain dengan anjing peliharaannya di rumahnya.

Rumahnya hanya lima menit berjalan kaki dari bank yang terletak di satu pasar.

Pada hari Ahad sore, sedikitnya tiga orang terluka dalam ledakan bom pinggir jalan di bagian utara kota, yang pertama dari serangan sejenis tahun ini.

Kelompok garis keras Taliban Pakistan telah meluncurkan serangkaian serangan untuk membalas pembunuhan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden oleh pasukan khusus AS di Pakistan pada 2 Mei. Tapi tak satu pun dari mereka terjadi di ibu kota karena langkah-langkah keamanan diperketat.

Dua ledakan di ibu kota mungkin menunjukkan bahwa teroris sekarang mengalihkan target mereka untuk memberikan lebih banyak tekanan pada pemerintah Pakistan.

(Uu.H-AK) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011