Jakarta (ANTARA News) - Faktor teknikal mengangkat harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa setelah pada perdagangan sebelumnya menghadapi tekanan jual.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup menguat 24,52 poin atau 0,65 persen ke posisi 3.773,27 dan indeks LQ-45 naik 4,51 poin atau 0,68 persen ke posisi 667,71.

Sepanjang hari ini transaksi kurang ramai hanya membukukan frekuensi 112.005 kali transaksi dengan volume 3,318 miliar saham senilai Rp2,737 triliun.

Dari seluruh saham yang aktif, 127 saham diantaranya naik, 88 saham melemah, dan 108 saham harganya tidak berubah.

Analis riset Millenium Danatama Sekuritas Abidin mengatakan bahwa faktor teknikal, dimana harga-harga saham telah melemah pada perdagangan sebelumnya, telah mendorong aksi beli.

"Secara teknikal indeks BEI naik seiring beberapa harga saham mengalami jenuh jual (oversold)," ujar dia.

Meski demikian, ia menambahkan, kenaikkan indeks BEI hari ini belum menunjukkan tanda-tanda "rally". "Indeks BEI masih berada dalam trend dengan kecenderangan melemah."

Minimnya sentimen positif di dalam negeri merupakan salah satu penyebab harga saham dalam kecenderungan melemah.

Pengaruh sentimen ekternal menjadi lebih dominan diantaranya melemahnya ekonomi China, belum pulihnya perekonomian AS, dan belum pulihnya industri otomotif di Jepang.

Saham-saham yang bergerak menguat pada perdagangan hari ini diantaranya Bukit Uluwatu Villa (BUVA) yang naik Rp100 ke Rp680, Jaya Pari Steel (JPRS) naik Rp20 ke Rp700, Astra International (ASII) naik Rp950 ke Rp57.350.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011