Jakarta (ANTARA News) - Anggota Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Imam Prasodjo, menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk ragu dan takut mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK karena rakyat pasti akan membela pimpinan lembaga antikorupsi yang berintegritas.

"Pers dan masyarakat dapat menjadi pendorong bagi mereka yang memiliki integritas tinggi dalam memerangi korupsi untuk mau ikut mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK," kata Imam usai melakukan audiensi dengan Koalisi Masyarakat Sipil di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta, Kamis.

Maraknya serangan hingga upaya pengkriminalisasian terhadap pimpinan KPK yang sedang menjabat pada periode Antasari Azhar dikhawatirkan dapat menimbulkan keraguan orang-orang yang memang memiliki kompetensi dan intergitas tinggi untuk mencalonkan diri menjadi pimpinan lembaga antikorupsi tersebut.

Imam mengatakan, cara "jemput bola" yang ditambahkan panitia seleksi pada proses pencalonan pimpinan KPK kali ini dilakukan agar dapat semaksimal mungkin menjaring orang-orang yang memang memenuhi kriteria tepat menjadi pimpinan KPK periode berikutnya.

Ia pun menepis anggapan yang mungkin timbul di masyarakat bahwa cara "jemput bola" yang dilakukan kali ini karena belum ada pendaftar calon pimpinan KPK yang telah diterima panitia seleksi.

Imam mengatakan bahwa inisiatif panitia seleksi melakukan "jemput bola" sudah melalui berbagai pertimbangan, sehingga dibuat pelaksanaannya tidak menimbulkan kesan adanya preferensi tertentu.

Anggota panitia seleksi, menurut dia,i dalam melakukan "jemput bola" harus dapat menjamin bahwa tidak ada keterlibatan apa pun dalam penentuan posisi pimpinan KPK.

"Jemput bola ini tidak mudah dilakukan, karena belum tentu orang-orang yang dianggap tepat dan telah dihubungi oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun Pansel mau mendaftar. Dan Pansel pun sudah mengatakan bukan berarti yang `dijemput` berpeluang langsung terpilih, karena dia harus bersaing dengan calon lainnya," ujar Imam.

Sekretaris Pansel KPK, Achmad Ubay, mengatakan bahwa semua pendaftar calon pimpinan KPK yang telah diterima dianggap oleh Pansel baik. Hanya saja dalam proses pemilihan ini tentu terjadi proses penyaringan kembali sehingga dari yang baik akan didapatkan yang terbaik.

"Bagaimana cara agar Pansel dapat mencari pimpinan KPK yang terbaik, tentu kami akan membuka pintu seluas-luasnya bagi semua pihak termasuk masyarakat untuk memberikan masukan-masukan sehingga apa yang mungkin lolos dari perhatian Pansel dapat diantisipasi," ujar dia.

Sebelumnya beberapa nama sudah sempat disebutkan oleh beberapa anggota Pansel KPK yang akan "dijemput bola" baik dari luar mau pun dari luar lembaga antikorupsi yang sekarang menjabat, diantaranya Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, Chandra M Hamzah, dan Ade Rahardja.
(T.V002/I007)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011