Brussels (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha Belgia agar tidak ragu-ragu membuka usaha atau menanamkan modalnya karena pemerintah terus berupaya memperbaiki iklim investasi dan usaha di Indonesia. Dalam sambutan singkatnya sebelum acara temu muka dengan para pengusaha Belgia dengan format "one by one" itu di Brussels, Rabu, Wapres mengungkapkan sejumlah hal yang telah dilakukan pemerintah RI. Terkait dengan pungutan liar yang banyak dikeluhkan pengusaha asing misalnya, Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan, sudah banyak pejabat tinggi, termasuk gubernur dan bupati, yang diseret ke meja hijau akibat penyalahgunaan kekuasaan. Mengenai masalah keamanan yang juga sering dikeluhkan calon investor asing, ia mengatakan kondisi keamanan Indonesia saat ini jauh lebih baik, dan pemerintah bertekad terus memperbaikinya. Delegasi RI dalam pertemuan itu antara lain Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, Ketua BKPM, M.Luthfi, dan pengusaha Jusuf Wanandi dan Chairul Tanjung, sedangkan pengusaha Belgia yang hadir antara lain Sekjen Federasi Industri Alat Olahraga Eropa, Alberto Bischi, serta sejumlah pimpinan industri tekstil, agro industri dan pengecer makanan. Sebelumnya, Wapres didampingi sejumlah menteri, termasuk Menlu Hassan Wirajuda dan Mari E Pangestu menerima kunjungan Komisioner Perdagangan Eropa Peter Mandelson. Usai pertemuan yang berlangsung di Hotel Conrad, Brussels, Mari E Pangestu mengatakan, pihak Indonesia berharap Uni Eropa membantu RI dalam pengembangan industri makanan olahan dan proyek infrastruktur. Mengenai industri makanan olahan, Mari E Pangestu berharap agar pengusaha Eropa tidak hanya membeli Kakao mentah, tetapi juga membantu meningkatkan industri pengolahannya, misalnya dengan membangun pabrik coklat di Indonesia. Komisi Eropa yang beranggotakan 25 komisioner itu adalah lembaga yang merupakan "driving force" karena memiliki hak inisiatif dalam mengusulkan RUU, bahkan jika usulannya ditolak oleh Dewan Eropa, komisi tersebut berhak mengabaikannya. Impor Belgia dari Indonesia selama Januari - Mei 2005 mencapai 347 juta Euro atau turun 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 354 juta Euro. Sementara, ekspor Belgia ke Indonesia pada periode Januari-Mei 2005 bernilai 100 juta Euro atau meningkat 24,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 86 juta Euro. Neraca perdagangan Belgia-RI selama Januari-Mei 2005 surplus sebesar 239 juta Euro, walaupun nilainya mengalami penurunan 10,8 persen yakni 268 juta Euro pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada lawatan hari kedua di Belgia Rabu sore, Wapres dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan pada Wakil PM Belgia, Ny.Laurette Onkelinx di kantornya sebelum bertemu dengan masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia di KBRI Brussels. Dari Belgia, misi lawatan Wapres yang berlangsung sembilan hari itu (25 Januari) akan mengunjungi Finlandia dan Jepang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006