Semarang (ANTARA News) - Aparat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Polda Jateng kembali mengamankan sejumlah orang yang diduga terkait jaringan terorisme. Keterangan yang diperoleh dari aparat kepolisian di Semarang, Kamis (19/1) malam, menyebutkan, dalam penggerebegan di dua tempat secara terpisah, polisi menangkap dua orang warga Semarang yang dicurigai sebagai kaki tangan Noordin M Top. Dua orang warga Semarang yang ditangkap itu masing-masing Ibnu Pramono warga Pedurungan Kidul Semarang. Lelaki yang sehari-hari mengajar di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Pedurungan itu hingga Kamis masih diperiksa, namun tempat pemeriksaan belum diketahui secara jelas. Kabar penangkapan Ibnu membuat keluarga kalang kabut. Karena tidak yakin guru mathematika itu terlibat dalam jaringan teroris. Selain mengajar di SD, di rumah Ibnu juga sering mengadakan pengajian. Sementara itu seorang lagi yang ditangkap adalah Wawan warga kampung Widuri Genuk Semarang. Lelaki itu ditangkap aparat Kamis dini hari. Sebelum melakukan penangkapan delapan orang anggota Densus mendatangi rumah Ketua RT setempat Mujiran dan menyerahkan surat penangkapan terhadap Wawan. Saat digledah di rumahnya polisi menemukan sebuah sangkur dan beberapa dokumen penting. Belum diketahui secara jelas keterlibatan kedua orang yang ditangkap itu dalam kelompok teroris Noordin M Top. Sementara itu salah seorang kaki tangan Noordin M Top yang ditangkap aparat Densus 88 Antiteror, Kamis siang pukul 13.00 WIB dibawa ke Jakarta dari Bandara A Yani Semarang. Lelaki yang diterbangkan dengan pesawat Batavia Air itu mengenakan baju warna putih, berjenggot dan bersandal jepit diduga Subur Sugiarto alias Abu Mujahid yang ditangkap aparat Densus di perbatasan Sukoharjo-Boyolali Rabu sore.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006